Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Kolaborasi 4 Entitas Siapkan ETF Emas Pertama di RI

Kolaborasi BRI-MI, CIMB Niaga, Pegadaian, dan Mandiri Sekuritas.jpeg
Kolaborasi BRI-MI, CIMB Niaga, Pegadaian, dan Mandiri Sekuritas/Dok BRI-MI
Intinya sih...
  • ETF Emas pertama di Indonesia tengah dipersiapkan dengan menggandeng empat lembaga keuangan.
  • Kolaborasi strategis membentuk rantai layanan investasi yang terintegrasi, dari penyediaan emas, pengelolaan, penyimpanan, hingga mekanisme perdagangan di pasar modal.
  • Produk ETF Emas akan menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan instrumen emas konvensional, seperti harga real-time selama jam bursa, spread yang lebih kompetitif, transaksi digital, serta pengelolaan oleh manajer investasi dan bank kustodian.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – Exchange Traded Fund (ETF) Emas pertama di Indonesia tengah dipersiapkan dengan menggandeng empat lembaga keuangan. Langkah ini dilakukan untuk memperluas pilihan instrumen investasi berbasis komoditas sekaligus memanfaatkan meningkatnya minat investor terhadap emas sebagai safe haven.

Adapun pengembangan ETF emas ini dilakukan melalui kolaborasi mitra strategis, yaitu BRI Manajemen Investasi (BRI-MI), PT Pegadaian, PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga), dan PT Mandiri Sekuritas.

Dalam struktur kerja sama tersebut, BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) berperan sebagai Manajer Investasi ETF Emas, Pegadaian sebagai Penyedia dan Kustodi Emas, CIMB Niaga sebagai Bank Kustodian, serta Mandiri Sekuritas sebagai dealer partisipan. 

Direktur Utama BRI-MI, Tina Meilina, menyampaikan bahwa momentum kenaikan harga emas yang terjadi hingga saat ini perlu dimanfaatkan oleh seluruh pelaku pasar, khususnya manajer investasi.

“Kami melihat bahwa momentum peningkatan harga emas harus bisa dimanfaatkan oleh pelaku pasar, terutama manajer investasi. Pengembangan produk ini bukan hanya menjadi sebuah tonggak sejarah bagi terbentuknya instrumen investasi baru di pasar modal, namun juga mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan dengan menyediakan produk berbasis underlying yang familiar bagi masyarakat, seperti emas,” ujar Tina melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (3/12).

Kolaborasi bentuk rantai investasi emas

Ilustrasi Emas Batangan. (unsplash.com)
Ilustrasi Emas Batangan. (unsplash.com)

Kolaborasi strategis ini membentuk rantai layanan investasi yang terintegrasi, dari penyediaan emas, pengelolaan, penyimpanan, hingga mekanisme perdagangan di pasar modal. Produk ETF emas BRI-MI ini nantinya akan menghadirkan sejumlah fitur yang tidak dimiliki instrumen emas konvensional, seperti harga real-time selama jam bursa, spread yang lebih kompetitif, transaksi digital, serta pengelolaan oleh manajer investasi dan bank kustodian.

Direktur Pemasaran, Penjualan dan Pengembangan Produk Pegadaian, Selfie Dewiyanti juga melihat saat ini emas menjadi primadona dibandingkan instrumen investasi lainnya karena memiliki risiko yang relatif rendah, namun mudah diakses baik secara fisik maupun digital.

“Emas adalah instrumen investasi yang sudah familiar di mata masyarakat sejak lama. Kehadiran ETF Emas diharapkan dapat memanfaatkan momentum kenaikan harga emas dan sekaligus meningkatkan literasi serta inklusi keuangan dengan menyediakan produk berbasis komoditas yang mudah dijangkau,” tambah Selfie.

Sementara itu, Kepala Divisi Bisnis Bulion Pegadaian, Kadek Eva Suputra menjelaskan bahwa Produk ETF Emas akan menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan instrumen emas konvensional. “Tidak hanya dapat memantau harga real-time selama jam bursa, tetapi investor bisa memperoleh spread yang lebih kompetitif, kemudahan transaksi digital, serta pengelolaan profesional oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian,” jelas Kadek. 

Pegadaian juga terus memperkuat perannya dalam ekosistem emas nasional dengan menargetkan posisi pertama sebagai penyedia emas fisik (gold provider) sekaligus penyedia jasa penitipan emas (gold custodian) dalam pengembangan instrumen ETF emas di Indonesia. Langkah ini sejalan dengan penguatan landasan regulasi melalui UU P2SK dan POJK 17/2024 yang mendorong pertumbuhan industri bullion secara lebih terstruktur, transparan, dan terintegrasi.

Melalui peran ganda sebagai gold provider dan gold custodian, Pegadaian menargetkan terciptanya ekosistem ETF emas yang berkelanjutan, mendukung peningkatan kedalaman pasar modal, serta memperkuat ketahanan pasokan emas nasional di masa mendatang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Finance

See More

Kolaborasi 4 Entitas Siapkan ETF Emas Pertama di RI

03 Des 2025, 18:52 WIBFinance