Investasi Saham AS Masih Cuan? Pluang Ungkap Strategi Diversifikasi

Intinya sih...
Investasi saham AS masih menguntungkan bagi investor ritel
Diversifikasi ke saham Amerika memberikan akses ke ekonomi terbesar di dunia
Pluang menawarkan akses ke pasar saham global dengan beragam fitur unggulan
Jakarta, FORTUNE - Dengan ketidakpastian ekonomi global yang semakin meningkat dan nilai tukar rupiah yang terus berfluktuasi, opsi berinvestasi saham-saham Amerika Serikat (AS) masih menjadi potensi menguntungkan bagi investor ritel.
Diversifikasi ke saham Amerika memberikan peluang untuk investor ritel mengakses ekonomi terbesar di dunia, dengan potensi pertumbuhan jangka panjang.
“Di tengah ketidakpastian global, saham AS bisa menjadi alternatif diversifikasi yang kuat. Lewat satu aplikasi, Pluang membuka akses ke pasar global dan menghadirkan jutaan peluang investasi bagi masyarakat Indonesia,” kata Andreas Agung Hendrawan selaku Director of Marketing & Commercial Pluang melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (17/4).
Sebagai contoh, indeks S&P 500 saat ini berada dalam tren pelemahan. Bahkan, level yang cukup rendah sempat menyentuh di angka 4.495,12 seperti yang terjadi pada Desember 2021. Salah satu penyebabnya adalah kebijakan tarif impor dari Presiden Donald Trump yang menimbulkan kekhawatiran soal perdagangan global.
Imbal hasil S&P 500 masih kisaran 10%
Meski begitu, Andreas menilai masih banyak perusahaan besar di AS masih mencatat kinerja yang cukup solid. Secara historis, S&P 500 memberikan imbal hasil rata-rata sekitar 10 persen per tahun.
Jika ditambah potensi penguatan nilai tukar US$ terhadap rupiah sebesar 2 persen hingga 3 persen, total return bisa mencapai 13 persen per tahun. Ini menjadikan pasar saham AS tetap relevan sebagai alternatif investasi global, termasuk bagi investor Indonesia.
Di dalam S&P 500, sejumlah saham teknologi seperti Google (GOOG) bahkan mencatatkan imbal hasil tahunan di atas 13 persen. Sebagai catatan, S&P 500 merupakan salah satu indeks acuan utama untuk melihat kinerja pasar saham AS secara keseluruhan, layaknya IHSG di Indonesia.
Ini skenario investasi di saham Google
Ia juga menunjukkan dua skenario investasi di saham Google (GOOG). Di skenario pertama, jika investor membeli hari ini dan menjualnya tahun depan dengan asumsi kurs USD/IDR konstan, investor akan mendapat imbal hasil +13,9 persen.
Di skenario kedua, jika investor berinvestasi hari ini dan menjual tahun depan dengan asumsi nilai IDR bergerak, proyeksi imbal hasil dalam rupiah bisa mencapai +20,8 persen — menggabungkan potensi kenaikan harga saham dan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar.
Sebagai aplikasi investasi yang benar-benar komprehensif di Indonesia serta yang menjadi aplikasi pionir memberikan akses ke Saham AS, Pluang menawarkan beragam fitur unggulan untuk investor yang ingin mengakses pasar saham global. Dengan lebih dari 650 saham dan ETF AS, serta akses ke Crypto, Options, Crypto Futures, Reksa Dana, dan Emas Digital, Pluang memiliki pilihan aset terluas dibanding platform lain.