BRI mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp130,2 triliun hingga akhir September 2025. Jumlah ini telah menjangkau 2,84 juta debitur, setara 74,4% dari total alokasi KUR BRI tahun ini sebesar Rp175 triliun.
Hingga akhir September 2025, penyaluran KUR BRI masih didominasi oleh sektor produksi, yang meliputi pertanian, perikanan, industri pengolahan, perdagangan, dan jasa. Dari total pembiayaan tersebut, sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar dengan nilai Rp58,37 triliun, atau 44,83% dari keseluruhan KUR yang telah disalurkan.
Porsi besar ke sektor pertanian ini menunjukkan peran BRI dalam memperkuat sektor riil dan ketahanan pangan nasional. Hery menegaskan, pembiayaan KUR tak hanya memberikan modal kerja bagi pelaku usaha kecil, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru di berbagai wilayah Indonesia.
Selain itu, data internal BRI menunjukkan peningkatan signifikan dalam jangkauan KUR terhadap rumah tangga Indonesia. Hingga September 2025, sekitar 18 dari setiap 100 rumah tangga di Indonesia telah mengakses fasilitas KUR BRI. Angka ini meningkat dibandingkan 14 rumah tangga pada 2022 dan 15 rumah tangga pada 2023.
Capaian tersebut mencerminkan semakin luasnya akses masyarakat terhadap pembiayaan formal. Dengan dukungan teknologi digital dan jaringan layanan mikro yang tersebar di seluruh pelosok, BRI berupaya menjangkau pelaku usaha kecil hingga ke desa-desa.