Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Citi

Intinya sih...

  • Laba bersih Citi Indonesia terkontraksi 3% menjadi Rp645 miliar pada kuartal I-2025.

  • Pendapatan bunga bersih tumbuh 11% (yoy) dan rasio low cost fund stabil di 74%. ROE sebesar 13,3% dan ROA sebesar 3,5%.

  • CASA Citi Indonesia naik 14%, bisnis Treasury and Trade Solutions (TTS) mencatat pertumbuhan positif tahun-ketahun pada kuartal pertama 2025.

Jakarta, FORTUNE – Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) mencatatkan kinerja yang sedikit menantang di awal tahun 2025. Tercatat, bank asing asal Amerika Serikat (AS) ini membukukan laba bersih sebesar Rp645 miliar pada kuartal I-2025, angka ini terkontraksi tipis 3 persen (yoy) bila dibandingkan dengan kuartal I-2024 yang mencapai Rp665,9 miliar.

“Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh ketegangan geopolitik dan volatilitas pasar, jaringan internasional Citi tetap menjadi keunggulan kompetitif,” kata CEO Citi Indonesia Batara Sianturi saat konferensi pers di Jakarta, Senin (26/5).

Meski demikian, pendapatan bunga bersih bank ini masih tumbuh 11 persen (yoy) dan rasio low cost fund tetap stabil di 74 persen. Citi Indonesia juga membukukan Return on Equity (ROE) sebesar 13,3 persen dan Return on Assets (ROA) sebesar 3,5 persen dan mencatatkan perbaikan dalam kualitas aset di mana rasio gross Non Performing Loan (gross NPL) menurun menjadi 0,2 persen dari 3,4 persen di tahun sebelumnya.

CASA Citi Indonesia masih naik 14%

CEO Citibank (Citi Indonesia), Batara Sianturi. (dok. Citi Indonesia)

Di lini bisnis Banking, Citi terus menyediakan layanan dan solusi kepada para klien perusahaan lokal, multinasional, lembaga keuangan, dan sektor publik. Sepanjang triwulan pertama, lanjut Batara, bisnis banking Citi Indonesia mencatat pertumbuhan pendapatan yang baik di tengah kondisi eksternal yang menantang.

Pada bisnis Treasury and Trade Solutions (TTS), bank ini masih mencatat pertumbuhan positif tahun-ketahun pada kuartal pertama 2025. Hal ini didorong oleh peningkatan saldo CASA sebesar 14 persen dan peningkatan pemakaian kartu komersial sebesar 7 persen.

Rasio Liquidity Coverage (LCR) dan rasio Net Stable Funding (NSFR) Citi Indonesia juga tetap kuat di 340 persen dan 159 persen, di atas ketentuan minimum. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank ini juga dilaporkan sebesar 43,2 persen, meningkat dari 39,6 persen pada tahun sebelumnya.

Editorial Team