Deflasi yang cukup tinggi beberapa kali terjadi, baik di dalam maupun luar negeri, seperti di Romania dan Jepang. Berikut contoh deflasi dan dampaknya.
- Jepang terjebak dalam spiral deflasi selama 30 tahun
Meskipun menjadi negara yang memiliki berbagai teknologi rupanya tidak dapat menghindarkan Jepang dari deflasi. Sejak tahun 1989 tepatnya suku bunga dinaikkan oleh Bank of Japan. Dari tahun tersebut pertumbuhan ekonomi Jepang melambat bahkan tidak mencapai 2 persen. Hal ini menyebabkan produktivitas pekerja menurun dan kegemaran masyarakat menabung.
- Harga komoditas anjlok di Romania
Romania pernah mengalami deflasi pada tahun 2016, bahkan mencapai angka 3,6 persen. Penyebab utama dari deflasi adalah karena produksi minyak mentah yang melimpah pada saat itu.
Banyak negara yang berlomba-lomba memproduksi minyak mentah untuk diolah menjadi bahan bakar untuk keperluan industri. Produksi minyak secara berlebihan itu justru membuat harga minyak mentah anjlok dan berimbas pada harga komoditas di Romania pun ikut anjlok.
Deflasi beberapa kali pernah terjadi di Indonesia. Laporan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap pada September 2021 terjadi deflasi sebesar 0,04 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–September) 2021 sebesar 0,80 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2021 terhadap September 2020) sebesar 1,60 persen.
Penyumbang deflasi terbesar adalah kelompok pengeluaran makanan minuman dan tembakau di mana terjadi deflasi 0,47 persen dan andilnya 0,12 persen
“Ini adalah deflasi kedua selama tahun 2021. Kalau kita perhatikan komoditas penyebab utama deflasi September tahun 2021 adalah telur ayam ras andilnya sebesar 0,07 persen. Kemudian komoditas cabai rawit andilnya 0,03%, ketiga yaitu bawang merah andilnya 0,03 persen,” ucap Kepala BPS Margo Yuwono dalam telekonferensi pers pada Jumat (1/10).
Sementara komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu minyak goreng sebesar 0,02 persen; sawi hijau, rokok putih, daging ayam ras, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen.
Kelompok kedua yang mengalami deflasi adalah informasi, komunikasi, dan jasa keuangan pada September 2021 yang mengalami deflasi 0,01 persen. Dari empat subkelompok pada kelompok ini, satu subkelompok mengalami deflasi dan tiga subkelompok tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami deflasi, yaitu subkelompok peralatan informasi dan komunikasi sebesar 0,05 persen. Sementara subkelompok yang tidak mengalami perubahan, yaitu subkelompok layanan informasi dan komunikasi; subkelompok asuransi; dan subkelompok jasa keuangan.
Demikian penjelasan mengenai deflasi, penyebab deflasi, dan dampaknya bagi perekonomian, baik di dalam maupun luar negeri.