Jakarta, FORTUNE – Indeks harga konsumen (IHK) atau inflasi di Indonesia termasuk rendah ketimbang sejumlah negara, menurut Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas.
“Itu termasuk paling rendah di dunia karena memang ada 20 negara lebih yang memboikot, tidak boleh jual pangannya. Ditambah (konflik) berkepanjangan Rusia dan Ukraina kan, sehingga harga pangan dunia naik,” katanya dikutip Antara, Senin (20/6).
Menurut data dari Bank Pembangunan Asia (ADB), inflasi Indonesia tahun ini ditaksir mencapai 3,6 persen, atau lebih rendah dari perkiraan indeks harga kawasan Asia yang sebesar 3,7 persen. Sebagai misal, inflasi di India diperkirakan sekitar 5,8 persen, Pakistan 11,0 persen, Sri Lanka 13,3 persen, Myanmar 8,0 persen, dan Kamboja 4,7 persen.
Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), indeks harga konsumen bulan lalu mencapai 3,55 persen secara tahun ke tahun (year-on-year/yoy). Angka tersebut naik dari 1,68 persen pada periode sama tahun sebelumnya.
Pemerintah berikhtiar mengendalikan inflasi domestik agar tidak terdampak volatilitas harga pangan dan energi di tingkat global, kata Zulhas. Sejumlah komoditas seperti kedelai dan jagung telah mendapat subsidi. Di sisi lain, beberapa komoditas, seperti cabai keriting dan cabai merah, mengalami kenaikan karena faktor musiman.
“Misalnya, kedelai itu disubsidi Rp1.000 per kilogram. Lalu, pakan ternak jagung itu juga dapat subsidi Rp1.500 per kilogram. Beras juga kalau ada kenaikan, kalau belum turun juga subsidi ya,” ujarnya.