Dok BFI Finance/Kantor Pusat BFI Finance di Serpong
Dengan demikian, total piutang pembiayaan yang dikelola  BFI Finance mencapai Rp26 triliun, naik 13,0 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari sisi portofolio, komposisi piutang pembiayaan BFI Finance didominasi oleh segmen berjaminan mobil sebesar 51,1 persen, diikuti berjaminan motor 7,6 persen, serta pembiayaan pembelian unit mobil 17,3 persen. Di luar sektor otomotif, portofolio pembiayaan alat berat dan mesin tercatat 14,9 persen, berjaminan properti sebesar 5,4 persen, serta syariah dan lainnya sebesar 3,7 persen.
Sutadi menambahkan, di tengah daya saing industri, Perseroan fokus pada strategi yang berorientasi pada valuasi pasar yang tepat, peningkatan kualitas layanan, serta optimalisasi kemitraan strategis. Inovasi layanan berbasis kemudahan dan kecepatan proses juga terus diperkuat agar dapat menjawab kebutuhan konsumen di era digital.
“Kami terus memperkuat inovasi layanan dan efisiensi proses guna menjaga kepercayaan konsumen dan mitra bisnis,” kata Sutadi.
Di tengah pengembangan produk dan layanan yang dilakukan, BFI Finance menekankan prinsip kehati-hatian dengan menjaga rasio Non Performing Financing (NPF) di level bruto 1,55 persen dan neto 0,26 persen.  Selain itu, NPF coverage tercatat 2,5 kali dari nilai NPF bruto. 
Sementara di sisi permodalan, gearing ratio tetap sehat di posisi 1,2 kali, jauh di bawah batas maksimum regulasi 10 kali, dan juga lebih rendah dibandingkan rata-rata industri 2,2 kali. Dengan kondisi ini, Perusahaan berhasil membukukan total aset Rp25,4 triliun, naik 5,5 persen (YoY).