Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Capaian kinerja PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN). (Dok/Istimewa).
Capaian kinerja PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN). (Dok/Istimewa).

Intinya sih...

  • Laba bersih BFI Finance mencapai Rp1,17 triliun, tumbuh 4,7% YoY

  • Pembiayaan baru naik 15,2% menjadi Rp16,4 triliun, dengan total piutang pembiayaan mencapai Rp26 triliun

  • BFI Finance fokus pada valuasi pasar yang tepat, peningkatan kualitas layanan, dan inovasi layanan berbasis kemudahan dan kecepatan proses

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mampu membukukan laba bersih mencapai Rp1,17 triliun, tumbuh 4,7 persen secara year on year (YoY) pada kuartal III-2025. Kinerja tersebut didukung oleh pembiayaan baru yang mencapai Rp16,4 triliun atau 

bertumbuh 15,2 persen (YoY). Dengan demikian, rasio Return on Asset (ROA) sebesar 7,7 persen dan Return on Equity (ROE) sebesar 14,7 persen. “Kinerja yang solid ini menjadi bukti bahwa strategi bisnis berbasis kualitas pembiayaan dan tata kelola perusahaan yang kuat mampu membawa pertumbuhan berkelanjutan,” ujar Sutadi, Presiden Direktur BFI Finance melalui keterangan resmi di Jakarta, (30/10).

Aset BFI Finance tembus Rp25,4 triliun, naik 5,5%

Dok BFI Finance/Kantor Pusat BFI Finance di Serpong

Dengan demikian, total piutang pembiayaan yang dikelola  BFI Finance mencapai Rp26 triliun, naik 13,0 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari sisi portofolio, komposisi piutang pembiayaan BFI Finance didominasi oleh segmen berjaminan mobil sebesar 51,1 persen, diikuti berjaminan motor 7,6 persen, serta pembiayaan pembelian unit mobil 17,3 persen. Di luar sektor otomotif, portofolio pembiayaan alat berat dan mesin tercatat 14,9 persen, berjaminan properti sebesar 5,4 persen, serta syariah dan lainnya sebesar 3,7 persen.

Sutadi menambahkan, di tengah daya saing industri, Perseroan fokus pada strategi yang berorientasi pada valuasi pasar yang tepat, peningkatan kualitas layanan, serta optimalisasi kemitraan strategis. Inovasi layanan berbasis kemudahan dan kecepatan proses juga terus diperkuat agar dapat menjawab kebutuhan konsumen di era digital.

“Kami terus memperkuat inovasi layanan dan efisiensi proses guna menjaga kepercayaan konsumen dan mitra bisnis,” kata Sutadi.

Di tengah pengembangan produk dan layanan yang dilakukan, BFI Finance menekankan prinsip kehati-hatian dengan menjaga rasio Non Performing Financing (NPF) di level bruto 1,55 persen dan neto 0,26 persen.  Selain itu, NPF coverage tercatat 2,5 kali dari nilai NPF bruto. 

Sementara di sisi permodalan, gearing ratio tetap sehat di posisi 1,2 kali, jauh di bawah batas maksimum regulasi 10 kali, dan juga lebih rendah dibandingkan rata-rata industri 2,2 kali. Dengan kondisi ini, Perusahaan berhasil membukukan total aset Rp25,4 triliun, naik 5,5 persen (YoY).

Editorial Team