Lakukan Efisiensi, Laba BFI Finance Naik 12,2% jadi Rp405 Miliar

- Laba bersih BFI Finance naik 12,2% menjadi Rp405,5 miliar pada kuartal I-2025.
- Pembiayaan baru naik 23%, dengan total piutang mencapai Rp22,8 triliun dan penyaluran tertinggi dari segmen pembiayaan berjaminan BPKB roda empat.
- Total pendapatan BFI Finance mencapai Rp1,7 triliun dengan kenaikan 6,8% (yoy), serta melakukan pelunasan Obligasi Berkelanjutan V Tahap III Tahun 2023 Seri B senilai Rp227 miliar.
Jakarta, FORTUNE - Pada kuartal I-2025 BFI Finance mampu membukukan laba bersih sebesar Rp405,5 miliar meningkat 12,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Presiden Direktur BFI Finance, Sutadi menyebut pihaknya menerapkan berbagai strategi dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global termasuk efisiensi.
"Ini tak lepas dari kelolaan manajemen risiko yang cermat serta efisiensi biaya yang kami lakukan guna menunjang profitabilitas,” jelas Sutadi melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Senin (28/4).
Sutadi memandang pada tiga bulan pertama di tahun 2025 adalah bulan dengan penuh dinamika. Volatilitas pasar yang tinggi seiring ketidakpastian kebijakan ekonomi, serta risiko geopolitik akibat intensitas perang dagang AS-Cina turut berdampak pada fluktuasi pasar saham, perlambatan investasi, pelemahan nilai tukar rupiah, dan potensi penurunan volume ekspor komoditas Indonesia.
Pembiayaan baru BFI Finance naik 23%

Selain itu, untuk piutang pembiayaan bersih (net receivables) dari BFI Finance mencapai Rp22,8 triliun yang juga mengalami kenaikan sebesar 7,6 persen dibandingkan kuartal I/2024.
Sutadi menyebut, perusahaannya konsisten untuk terus bertumbuh ditandai rapor nilai pembiayaan baru yang tercatat baik dengan nilai sebesar Rp5,9 triliun atau tumbuh 23,6 persen (yoy).
Peningkatan penyaluran pembiayaan baru tertinggi berasal dari segmen pembiayaan berjaminan BPKB roda empat sebesar 31,3 persen (yoy). Kinerja yang positif ini mendukung total aset yang meningkat 6,3 persen (yoy) menjadi sebesar Rp25,7 triliun.
Ini porsi pembiayaan terbesar dari BFI Finance

Sedangkan, porsi piutang dikelola secara total masih didominasi oleh pembiayaan berjaminan BPKB roda empat dan roda dua sebesar 60 persen, pembiayaan untuk pengadaan kendaraan roda empat (bekas dan baru) sebesar 16,3 persen. Sementara itu, untuk pembiayaan alat berat dan mesin sebesar 14,8 persen, pembiayaan berjaminan sertifikat properti 4,9 persen, dan pembiayaan syariah serta lainnya sebesar 4,0 persen.
Dari segi tujuan pembiayaan (purpose of financing), piutang dikelola Perusahaan paling banyak tercatat untuk pembiayaan modal kerja dan investasi senilai Rp19,8 triliun, diikuti oleh pembiayaan multiguna sebanyak Rp4,8 triliun, dan pembiayaan syariah sebesar Rp784,8 miliar hingga Maret 2025.
Untuk income statement, BFI Finance juga berhasil menorehkan total pendapatan senilai Rp1,7 triliun dengan kenaikan sebesar 6,8 persen (yoy). Sepanjang kuartal satu kemarin, BFI Finance juga telah melakukan pelunasan Obligasi yang jatuh tempo, yakni Obligasi Berkelanjutan V Tahap III Tahun 2023 Seri B senilai Rp227 miliar.