Permata Bank Cetak Laba Rp788 M di Kuartal I 2025, Kredit Tumbuh 6%

Intinya sih...
Permata Bank mencetak laba bersih Rp788,9 miliar pada kuartal I-2025, dengan pertumbuhan kredit 6% menjadi Rp156,6 triliun.
Rasio NPL gross dan LAR membaik menjadi 2% dan 7,6%, sementara LDR berada di level 83,2% dengan total asset tumbuh 4,5% YoY.
Cost to Income (CIR) turun menjadi 48,6%, UUS mencetak pendapatan operasional Rp195,3 miliar tumbuh 11,2% secara tahunan.
Jakarta, FORTUNE - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank mencatatkan kenaikan kinerja keuangan sepanjang kuartal I 2025. Perseroan mengantongi laba bersih tahun berjalan Rp788,9 miliar pada kuartal I 2025, ditopang oleh sejumlah pos keuangan.
Pada kuartal I 2025, Permata Bank menyalurkan kredit sebanyak Rp156,6 triliun, tumbuh 6 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama Permata Bank, Meliza M. Rusli menjelaskan bawa pertumbuhan kredit utamanya didorong oleh segmen korporasi yang tumbuh sebesar 7 persen secara tahunan menjadi Rp92,2 triliun, diikuti pertumbuhan kredit segmen komersial dan konsumen yang masing-masing tumbuh 5,3 persen dan 4,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara kredit tumbuh positif, Bank yang termasuk KBMI III ini tetap menjaga kualitas kredit tetap dibawah ketentuan rgulator. Rasio non peforming loan (NPL) grosss maupun loan at risk (LAR) masing-masing sebesar 2 persen dan 7,6 persen. Ini membaik dari NPL gross dan LAR tahun lalu yang sebesar 2,7 persen dan 8,2 persen.
Untuk menjaga kebutuhan cadangan atas potensi penurunan risiko kredit secara konservatif, Permata Bank juga membentuk NPL Coverage dan rasio LAR Caverage yang prudent, dengan masing-masing 387 persen dan 101 persen.
"Dalam menyelesaikan kredit bermasalah, Prmata Bank secara konsisten melakukan upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan asset," kata Meliza melalui keterangan resmi, Rabu (23/4).
Menjaga Neraca
Permata Bank juga berupaya menerapkan optimalisasi neraca agar pertumbuhan bisnis lebih optimal. Meliza menyebut Loan-to-Deposit Ratio (LDR) di level 83,2 persen. Sementara total asset tumbuh sebesar 4,5 persen YoY menjadi Rp264,3 triliun.
Kemudian simpanan nasabah terjaga baik, terbukti karena adanya peningkatan sebesar 4,8 persen YoY menjadi Rp187,4 triliun.
Melalui upaya penerapan inovasi layanan dan digitalisasi, Permata Bank juga mampu mencatat Cost to Income (CIR) 48,6 persen, efisien dibandingkan kuartal satu tahun lalu yang sebesar 50,2 persen.
Kinerja Unit Usaha Syariah (UUS)
Adapun, UUS Permata Bank juga mencatat kinerja positif di tiga bulan pertama 2025. Pendapatan operasional sebelum provisi perseroan tercatat Rp195,3 miliar, tumbuh 11,2 persen secara tahunan. Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah meningkat 14,5 persen secara tahuna menjadi Rp31,2 triliun.
Menurut Meliza, kinerja positif pada periode ini adalah bukti bahwa perusahaanya telah berada di jalur yang tepat. Apalagi dengan dukungan dari jaringan Bankok Bank, kian memperkuat posisi Permata Bank.