Jakarta, FORTUNE - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri menetapkan 78 persen dari laba bersih konsolidasi tahun 2024 atau senilai Rp 43,51 triliun sebagai dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham.
Sementara itu, 22 persen sisanya ditetapkan sebagai laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan dan mendorong pengembangan usaha ke depan.
Adapun, dari nilai dividen tersebut, sebanyak Rp 22,62 triliun akan disetorkan kepada negara atas kepemilikan 52 persen saham Bank Mandiri. Lebih rinci, besaran dividen per lembar saham atau dividen per share bank berkode emiten BMRI ini mencapai sekitar Rp 466,18, meningkat 31,71 persen ecara year on year (YoY).
"Keputusan ini juga menunjukkan dukungan kuat dari pemegang saham kepada manajemen untuk mengakselerasi rencana ekspansi bisnis perseroan," jelas Darmawan dalam keterangan resminya, Selasa (25/3).
Secara fundamental, besaran dividen tersebut telah mempertimbangkan posisi likuiditas serta struktur permodalan Bank Mandiri dalam mendukung rencana di tahun 2025. Adapun setelah pembagian dividen, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Mandiri sampai dengan akhir tahun nanti diproyeksikan tetap kuat di kisaran level 19 persen - 20 persen.