Ketersediaan Uang Tunai Bank Mandiri Capai Rp31,3 Triliun Saat Ramadan
Mengoptimalkan transaksi Livin'.
Ilustrasi ketersediaan uang tunai Bank Mandiri/Dok Bank MandiriJakarta, FORTUNE - Bank Mandiri menyiapkan kebutuhan uang tunai sekitar Rp31,3 triliun untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan uang tunai selama Ramadhan dan menjelang Idulfitri 1445 H. Jumlah net kebutuhan uang tunai tersebut naik 10,5 persen dibandingkan dengan proyeksi tahun sebelumnya.
Corporate Secretary Bank Mandiri, Teuku Ali Usman, mengatakan, langkah tersebut diharapkan dapat membantu nasabah memenuhi berbagai kebutuhan selama Ramadan dan Hari Raya Idulfitri mendatang, terutama pada masa pembayaran gaji dan THR ASN.
Sebagian besar dari alokasi kebutuhan uang tunai tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengisian ATM Bank Mandiri yang diprediksi mencapai Rp 1,7 triliun per hari selama periode tersebut.
“Kami juga telah mengoptimalisasi pengisian 12.874 mesin ATM/CRM Bank Mandiri yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus di seluruh Indonesia sejak awal bulan ini hingga saat libur Lebaran,” kata Ali Usman dalam keterangan resminya, yang dikutip Selasa (19/3).
Optimalkan layanan transaksi Livin’
Selain mesin ATM, Bank Mandiri mengoptimalkan berbagai saluran pembayaran online untuk membantu nasabah bertransaksi dengan cepat, antara lain dengan mesin EDC dan aplikasi Livin’ by Mandiri.
“Mengingat banyaknya pengguna Livin’ by Mandiri, kami akan mengoptimalisasi kapasitas super app ini menjadi 70.000 transaksi per detik agar tetap dapat memberikan layanan prima pada saat puncak transaksi, termasuk layanan BI Fast yang kini menjadi pilihan utama nasabah dalam pengiriman dana,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa untuk memastikan kelancaran transaksi BI FAST nasabah, pihaknya akan menyediakan likuiditas yang memadai pada Rekening Settlement Dana (RSD) untuk mengantisipasi lonjakan transaksi BI FAST pada periode Ramadan dan Idulfitri.
Sedangkan langkah preventive maintenance akan dilakukan pada 10.235 ATM dan 246.000 EDC yang tersebar di seluruh Indonesia, khususnya di lokasi strategis seperti rest area kawasan jalan tol, bandara, stasiun, terminal, pelabuhan, pusat perbelanjaan, hotel, SPBU dan tempat wisata.
