FINANCE

Naik 59,4%, Laba Bank Mandiri Tembus Rp30,7 Triliun di Kuartal III

Kredit Bank Mandiri tumbuh 14,28%.

Naik 59,4%, Laba Bank Mandiri Tembus Rp30,7 Triliun di Kuartal IIIPaparan Kinerja Bank Mandiri Kuartal III-2022/Dok Bank Mandiri
26 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) mencatatkan laba bersih senilai Rp30,7 triliun pada sembilan bulan pertama 2022. Laba tersebut tumbuh 59,4 persen secara tahunan (year on year /YoY). 

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, pertumbuhan laba bersih tersebut tak lepas dari strategi baru Bank Mandiri yang berfokus pada ekosistem baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan. 

"Pencapaian kinerja Bank Mandiri yang solid juga selaras dengan kondisi ekonomi Indonesia yang masih bertumbuh di tengah ketidakpastian global,” kata Darmawan dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Rabu (26/10). 

Kinerja Bank Mandiri juga terlihat dari sisi profitabilitas yang terus meningkat. Return on Equity (ROE) Tier-1 bank only telah menyentuh 23,28 persen atau naik 822 basis poin (bps) secara tahunan. Sementara posisi net interest margin (NIM) konsolidasi perseroan juga terjaga solid di level 5,42 persen.

Kredit Bank Mandiri tumbuh 14,28%

Ilustrasi ketersediaan uang tunai Bank Mandiri/Dok Bank Mandiri

Di sisi lain, realisasi penyaluran kredit Bank Mandiri secara konsolidasi tercatat berhasil tumbuh 14,28 persen secara (yoy) mencapai Rp1.167,51 triliun hingga akhir September 2022. 

Pertumbuhan kredit jauh di atas pertumbuhan industri pada September 2022 sebesar 11 persen (yoy). Darmawan menilai, peningkatan kredit Bank Mandiri tentunya tidak terlepas dari fundamental ekonomi Indonesia yang masih solid. 
 
“Dalam mendorong penyaluran kredit, kami tetap fokus pada sektor yang prospektif dan merupakan bisnis turunan dari ekosistem segmen wholesale di setiap wilayah," kata Darmawan.
 
Fungsi intermediasi yang impresif tersebut, menurutnya terjadi merata di seluruh segmen. Salah satunya adalah kredit korporasi yang menjadi pilar utama bisnis Bank Mandiri tumbuh positif sebesar 12,2 persen (yoy) menjadi Rp 410 triliun per akhir September 2022. 

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Bank Mandiri konsisten menjaga kualitas aset. Hal ini tercermin dari posisi non performing loan (NPL) bank only yang melandai ke level 2,3 persen per September 2022. Posisi tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan periode September 2021 yang sempat menyentuh 3,1 persen atau telah turun sebesar 80 basis poin (bps).
 
Dalam menjaga kualitas aset, Bank Mandiri juga telah membentuk pencadangan yang memadai. “Sampai dengan kuartal III 2022 kami telah menyiapkan pencadangan yang cukup, dengan NPL Coverage ratio mencapai 292 persen, meningkat dari posisi kuartal III tahun sebelumnya yang sebesar 247 persen,” ujarnya. 

DPK Bank Mandiri tumbuh 12,13%

Ilustrasi Plaza Mandiri/ Dok Bank Mandiri

Related Topics