FINANCE

Tingkatkan Investor Ritel, GoPay dan BEI Perluas Edukasi Keuangan

Investor pasar modal RI capai 6,6 juta akun.

Tingkatkan Investor Ritel, GoPay dan BEI Perluas Edukasi KeuanganIlustrasi Bursa Saham. (ShutterStock/Frame China)
26 October 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – GoPay selaku uang elektronik dari GoTo Financial bersama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berkolaborasi memberikan edukasi keuangan sekaligus pengelolaan aset yang lebih baik serta cerdas untuk meningkatkan literasi keuangan. 

Edukasi yang merupakan bagian dari perluasan program FinanSiap ini menyasar masyarakat kelompok usia muda yang sekarang menjadi kelompok investor retail terbesar di pasar modal Indonesia. 

Chief Marketing Officer GoPay, Fibriyani Elastria menjelaskan, GoPay terus memperluas fungsi dan penggunaannya untuk membantu pengguna mengatur keuangannya. 

"Melalui program edukasi FinanSiap yang telah kami mulai sejak Juli lalu, kami telah menjangkau 56 ribu penonton melalui diskusi virtual yang dengan para pakar keuangan dan investasi," kata Fibriyani melalui keterangan resminya di Jakarta, Senin (25/10).

Investor pasar modal RI capai 6,6 juta

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), terjadi kenaikan jumlah investor pasar modal dari 2.484.354 pada tahun 2019 menjadi 3.880.753 pada akhir tahun 2020, dan bahkan mencapai angka 6.610.173 pada 15 Oktober 2021 lalu. 

Sementara itu, berdasarkan data Per-September 2021, tercatat 59,23% dari total investor pasar modal merupakan kalangan anak muda di bawah usia 31 tahun. 

Berkaitan dengan hal ini, Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi menyebut program edukasi “FinanSiap” ini sejalan dengan target edukasi pasar modal yang selama ini dilakukan oleh BEI. 

"Untuk itu, kami menyambut baik kolaborasi ini untuk meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal sambil memastikan pesan yang disampaikan sejalan dengan misi kita untuk mencetak investor ritel pemula yang cerdas," kata Hasan.

Literasi keuangan Indonesia baru 38%

Hasil dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) ketiga yang dilakukan OJK pada 2019 mengenai indeks literasi keuangan menunjukkan hanya 38 persen dari total penduduk Indonesia yang memiliki literasi keuangan yang baik. 

Chief of Public Policy and Government Relations GoTo, Shinto Nugroho menambahkan, FinanSiap merupakan hasil kolaborasi dan dukungan nyata dari GoTo bersama dengan BEI untuk pencapaian target pemerintah dalam mendorong tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan masyarakat. 

"Peluncuran kolaborasi ini juga menjadi bagian dari perayaan BIK sebagai langkah untuk membuka akses keuangan seluas-luasnya bagi masyarakat.” kata Shinto. 

Related Topics