Jakarta, FORTUNE - Ipsos Indonesia, bagian dari lembaga riset pasar asal Prancis, merilis hasil survei yang menegaskan bank digital semakin menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia dalam bertransaksi sehari-hari.
Managing Director Ipsos Indonesia, Hansal Savla, mengungkapkan, masyarakat kini lebih membutuhkan layanan keuangan yang aman, transparan, dan efisien di tengah ketidakpastian global serta meningkatnya risiko serangan siber.
"Fakta bahwa aplikasi bank digital kian dipilih dalam transaksi sehari-hari, memperlihatkan pentingnya kepercayaan dan kemudahan bertransaksi digital di Indonesia,” ujar Hansal dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (18/9).
Survei dilakukan secara online melalui Ipsos Digital Platform (Fast Facts) dengan melibatkan 300 responden di seluruh Indonesia. Kriterianya mencakup pria dan wanita berusia 18–55 tahun, berasal dari berbagai lapisan sosial ekonomi, aktif menggunakan internet dan e-commerce, serta memiliki akun bank digital yang digunakan minimal sekali dalam sebulan.
Hasilnya, SeaBank menempati posisi teratas sebagai bank digital pilihan dengan 47 persen responden, disusul Bank Jago (30 persen) dan Neo Bank (27 persen). Dari sisi layanan, 48 persen responden menyatakan puas dengan kemudahan pembayaran QRIS melalui SeaBank, sementara Superbank dan Neo Bank sama-sama mendapat 45 persen.
Selain itu, 51 persen responden mengaku puas dengan fitur gratis transfer antar-bank di SeaBank, disusul Superbank (48 persen) dan Neo Bank (42 persen). Kemudahan isi ulang e-wallet juga menjadi faktor penentu, dengan 53 persen responden memilih SeaBank, 46 persen untuk Bank Jago, dan 44 persen untuk Superbank.
Untuk aspek keamanan serta integrasi dengan aplikasi digital lain, 53 persen responden menilai SeaBank unggul, diikuti Bank Jago (45 persen) dan Allo Bank (41 persen).
Survei juga menyoroti dominasi generasi muda, terutama Gen Z dan Milenial, yang menggunakan bank digital paling aktif dengan frekuensi 1–10 kali per bulan. Aktivitas utamanya meliputi transfer dana, top-up e-wallet, pembayaran QRIS, menabung, hingga pembayaran tagihan rutin.
“Bank digital bukan hanya mengenai kemudahan bertransaksi, tetapi juga tentang membangun kepercayaan dan relevansi dengan kebutuhan masyarakat. Di masa yang akan datang, kami melihat peran generasi muda akan semakin dominan dalam membentuk arah perkembangan ekosistem perbankan digital di Indonesia,” kata Hansal.
Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) sebelumnya mencatat transaksi pembayaran digital pada Juli 2025 tumbuh 52,3 persen secara tahunan (yoy), menegaskan pesatnya pertumbuhan industri perbankan digital di Tanah Air.