FINANCE

Cadangan Devisa Oktober 2021 Turun, Tapi BI Tetap Optimistis

Satu faktor penurunan ialah pembayaran utang luar negeri.

Cadangan Devisa Oktober 2021 Turun, Tapi BI Tetap OptimistisShutterstock/Mezario
05 November 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Di penghujung Oktober 2021, cadangan devisa Indonesia ternyata turun ketimbang akhir September. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan informasi itu pada Jumat (5/11) pagi.

Berdasarkan keterangan Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, cadangan devisa bank sentral menyusut 0,95 persen. Dari US$146,9 miliar (September) menjadi US$145,5 miliar pada bulan lalu.

Penyebab Penyusutan Cadangan Devisa

Pembayaran utang luar negeri pemerintah merupakan salah satu penyebab penurunan tersebut, menurut Erwin. Berdasar atas laporan APBN KiTa dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), posisi utang pemerintah di penghujung September mencapai Rp6,711,52 triliun.

“Pemerintah secara konsisten berusaha menurunkan pinjaman luar negeri dan SBN dalam valuta asing sebagai upaya mengurangi eksposur luar negeri terhadap utang pemerintah,” kata Kemenkeu dalam laporannya.

Ekonom Piter Abdullah memaparkan, penurunan cadangan devisa terjadi akibat penerimaan yang lebih kecil ketimbang pengeluaran akibat tidak ada pencairan utang luar negeri. Ditambah dengan bagi hasil konsesi pertambangan yang tidak banyak.

"Intinya, kita tidak perlu panik ketika terjadi penurunan. Demikian juga tak perlu euforia ketika terjadi kenaikan," imbuh Kepala Riset CORE Indonesia itu kepada Fortune Indonesia, Jumat (5/11).

BI: Meski Turun, Masih Tetap Tinggi

Meskipun menyusut dibandingkan posisi pada penghujung September, cadangan devisa Oktober 2021, menurut BI, masih tetap tinggi. Erwin menyebut posisi cadangan devisa Indonesia itu selevel dengan pembiayaan 8,5 bulan impor atau 8,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

“Serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” tambahnya, dikutip dari laman resmi BI.

Oleh karena itu, BI optimistis cadangan devisa masih memadai. Terlebih dengan adanya stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga berkat respons kebijakan pendorong pemulihan ekonomi.

Erwin juga berujar, “(cadangan devisa Oktober) masih mampu menyokong ketahanan sektor eksternal serta menjaga kestabilan makroekonomi dan sistem keuangan.”

Related Topics