Bikin Avatar Tampil Modis, Victoria's Secret Terjun ke Metaverse

Menyusul Louis Vuitton, Balenciaga, Burberry, dan Gucci.

Bikin Avatar Tampil Modis, Victoria's Secret Terjun ke Metaverse
Model berpose di atas runway Victoria's Secret Fashion Show 2015 pada 10 November 2015 di New York City. Shutterstock/FashionStock.com
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pengembangan Metaverse terus melaju kencang dan semua aktivitas mulai 'bermigrasi 'ke dunia virtual. Termasuk dunia fashion, yang kemungkinan akan beralih dari dunia nyata. Merek fesyen ternama pun satu-persatu menjajaki metaverse, bahkan terjun ke NFT.

Victoria's Secret, merek pakaian dalam dan kecantikan Amerika turut ambil bagian. Strategi branding dan pemasaran bersalin rupa dan mereka mengambil langkah awal ke metaverse. Potensinya pun menjanjikan dengan membuat ruang pameran digital dan peragaan busana digital.

Avatar metaverse bisa didandani dengan produk Victoria's Secret

Aplikasi merek dagang metaverse Victoria's Secret. Sumber: tsdr.uspto.gov

Dilansir dari Finbold, Selasa (15/2), dalam serangkaian tweet pada 13 Februari, mewakili Victoria's Secret pengacara Michael Kondoudis mengungkapkan brand telah mengajukan aplikasi untuk empat koleksi digital NFT dan media yang dikembangkan menggunakan teknologi blockchain, serta pakaian dan media online untuk penggunaan di dunia virtual.

“Victoria's Secret akan hadir di Metaverse! Aplikasi merek dagang baru yang diajukan pada 8 Februari menunjukkan @VictoriasSecret berencana untuk menawarkan koleksi digital dan media yang dibuat dengan teknologi blockchain dan pakaian dan media online untuk digunakan di “lingkungan virtual,” tulis pengacara itu.

Victoria's Secret  pun sudah menyiapkan rencana dan strategi di metaverse dengan menjual produk dan layanan virtual di lingkungan online dan virtual. Para penghuni metaverse pun nanti bisa mendandani avatar mereka dengan produk Victoria's Secret.

Merek fesyen mewah semakin eksis di metaverse

NFT dari kolaborasi Barbie x Balmain/Dok. Mattel

Merek fesyen mewah memanfaatkan kebangkitan teknologi metaverse, dengan menciptakan pakaian digital semata-mata untuk identitas virtual avatar di internet. Metaverse juga menciptakan peluang baru bagi brand untuk terlibat dengan generasi muda, karena Gen Z adalah pendorong demografis utama dan memengaruhi mode digital. Sebelumnya merek-merek ternama juga masuk ke metaverse dan berkolaborasi mendongkrak strategi branding dan pemasaran. 

Gucci

Pada Mei 2021 ketika Gucci meluncurkan produk NFT pertamanya. Menariknya, rumah mode tersebut tidak meryakan 100 tahun bisnisnya dengan produk NFT busana, tapi film berdurasi empat menit. Rumah mode itu sebelumnya telah meluncurkan salah satu rangkaian produk fesyen digital pertamanya, tapi tidak dianggap sebagai NFT. Versi virtual tas Gucci Dionysus dijual seharga US$4,115 di platform gim Roblox, menggunakan 350.000 mata uang Robux. Namun, produk ini tidak valid dan bernilai nol di luar dunia Roblox.

Louis Vuitton

Louis Vuitton merayakan dua dekade usia pendirinya dengan meluncurkan gim seluler bernama Louis the Gim pada 4 Agustus 2021 silam. Dilengkapi dengan 30 NFT, gim ini mengisahkan perjalanan maskot LV, Vivienne. Boneka kayu yang dihiasi dengan logo monogram LV tersebut harus menyelesaikan sejumlah misi sambil melewati sejarah panjang Louis Vuitton. Proyek kolaborasi dengan seniman NFT Beeple ini diperkirakan bernilai US$69,3 juta. Namun, NFT ini hanya digunakan sebagai bagian dari koleksi gim dan tidak dijual untuk umum.

Balmain

Balmain mengumumkan kolaborasi dengan perusahaan mainan, Mattel, untuk merilis NFT koleksi busana ready to wear serta aksesoris bertema Barbie. Tiga avatar Barbie unik, masing-masing mengenakan busana dari koleksi tersebut yang kemudian akan dilelang secara online oleh mintNFT. Penawar tertinggi tidak hanya akan menerima kepemilikan digital eksklusif dari avatar tersebut, tetapi bisa memiliki versi bonekanya.

Burberry

Pada November 2020, Burberry berkolaborasi dengan Tencent Games, membuat desain untuk gim pertempuran Honor of Kings. Riccardo Tisci, Chief Creative Officer di Burberry, mendesain pakaian, yang dikenal sebagai skin, untuk karakter Yao. Skin ini menampilkan trench coat ikonik Burberry dan pakaian bermotif tartan. Rumah mode mewah Inggris ini juga berkolaborasi dengan Mythical Games untuk meluncurkan NFT pertamanya di gim berjudul Blankos Block Party. Gim multiplayer memungkinkan pemain untuk membeli dan menukar mainan NFT. 

Balenciaga

Merek fesyen pertama yang bermitra dengan gim online Fortnite, Balenciaga mengusulkan untuk menjual empat item klasik dari koleksinya untuk dijadikan skin dan aksesori untuk avatar dalam permainan. Direktur kreatif Balenciaga, Demna Gvasalia, selalu memiliki sesuatu yang baru untuk ditawarkan dan kali ini, mengaburkan batas antara fisik dan digital, model Balenciaga telah dibuat menjadi avatar digital bernama 'Doggo,' yang mengenakan pakaian Balenciaga di arena Fortnite.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M