Jakarta, FORTUNE - Merek jam tangan mewah asal Swiss, Rolex, memperkenalkan kreasi terbarunya: jam tangan yang memancarkan cahaya optimisme dan inovasi dalam dunia pembuatan jam.
Koleksi terbaru nan mewah yang diperkenalkan pada 30 Maret 2022 ini membawa semangat inovasi dan visioner dari Hans Wilsdorf dibalik kesuksesan pembuatan jam tangan Rolex. Salah satunya pada generasi terbaru Oyster Perpetual Yacht-Master 40 dan Yacht-Master 42.
Pertama kali diluncurkan pada tahun 1992, Yacht-Master dirancang khusus untuk para navigator dan nakhoda. Mewujudkan warisan kaya yang telah mengikat Rolex dan dunia pelayaran sejak 1950-an. Jam tangan kategori profesional ini memberikan perpaduan sempurna antara fungsionalitas dan gaya bahari, menjadikannya tetap nyaman pada saat berlayar ataupun tidak.
Jam tangan bahari simbolis, mudah dikenali dengan bingkai cincin graduasi 60-menit yang dapat diputar dua arah yang seluruhnya terbuat dari logam mulia atau dilengkapi dengan sisipan Cerachrom dalam keramik berteknologi tinggi. Sesuai dengan namanya, Yacht-Master memang sangat cocok bagi Anda yang gemar menjelajahi lautan menggunakan kapal laut.
Oyster Perpetual Yacht-Master 40
Oyster Perpetual Yacht-Master 40 menampilkan pelat jam hitam pekat dan sebuah bingkai cincin graduasi 60-menit dapat diputar dua arah dengan sisipan Cerachrom hitam matt dalam keramik, angka timbul dan graduasi yang dipoles.
Kualitas kedap air dan kekuatan dari model ini membuatnya menjadi jam tangan yang ideal untuk olahraga air dan berlayar khususnya.
Bingkai cincin graduasi 60 menit yang dapat diputar dua arah milik Yacht-Master dibuat dari bahan-bahan berharga. Angka-angka dan graduasi yang dipoles dan timbul terlihat jelas di atas latar belakang matt dan semburan pasir.
Bingkai cincin fungsional ini–yang memungkinkan pemakainya dapat menghitung, misalnya, waktu berlayar antara dua pelampung–juga menjadi komponen utama dalam identitas visual khas model ini.
Tali jam Oysterflex pada Yacht-Master yang baru, dikembangkan dan dipatenkan oleh Rolex, menawarkan sebuah alternatif yang sporty dari tali jam logam. Tali jam dipasangkan ke cangkang jam dan pengait pengaman Oysterlock dengan sebuah bilah logam dari logam campuran titanium dan nikel yang fleksibel.
Tali jam ini juga menampilkan sistem perpanjangan Rolex Glidelock, dirancang dan dipatenkan oleh Rolex. Mekanisme bergigi yang inovatif ini, terintegrasi di bawah pengait, memungkinkan penyesuaian kecil pada panjang tali jam hingga 15 mm dalam kelipatan 2,5 mm, tanpa menggunakan alat khusus.
Untuk mempertahankan keindahan jam tangan emas merah mudanya, Rolex membuat dan mematenkan paduan emas merah muda 18 karat yang eksklusif dan dicetak dalam pabrik pengecorannya sendiri: Emas Everose. Diperkenalkan pada tahun 2005, Everose 18 karat digunakan pada semua model Rolex Oyster berbahan emas merah muda.
Oyster, 40 mm, emas Everose dibanderol seharga Rp413.316.000.
Oyster Perpetual Yacht-Master 42
Yacht-Master 42 mempesona dalam warna emas kuning 18 karat. Logam campuran emas unik ini dibuat dan dicetak di pabrik pengecoran Rolex di Jenewa, Swiss. Ini menawarkan perlawanan yang tak tertandingi, membuat Yacht-Master 42 baru menjadi sekutu yang tak terkalahkan di lautan lepas.
Tali jam Oysterflex-nya dilengkapi dengan pengait pengaman Oysterlock, juga dalam emas kuning 18 karat, yang mencegah pembukaan yang tidak disengaja, serta sistem ekstensi Rolex Glidelock yang memungkinkan pemakainya menyesuaikan panjang tali jam dengan cepat dan mudah.
Pelat jam lacquer hitam dengan penanda jam dalam bentuk sederhana, kristal dengan lapisan anti-refleksi ganda dan tampilan Chromalight yang dioptimalkan berpadu untuk memberikan keterbacaan yang sangat baik dalam keadaan apa pun.
Oyster Perpetual Yacht-Master 42 ini dilengkapi dengan kaliber 3235, sebuah mesin jam yang berada di baris terdepan teknologi pembuatan jam tangan.
Pada versi baru Yacht-Master 42, bingkai cincin yang dapat diputar dua arahnya dipasangi sisipan Cerachrom bergraduasi 60 menit dari bahan keramik hitam matt. Graduasi dan angka-angka yang timbul dicetak pada keramiknya, lalu dipoles.
Lima belas menit pertama digraduasi menit demi menit agar selang waktunya dapat dibaca setepat mungkin. Bingkai cincinnya juga dapat diputar dengan mudah berkat pinggirannya yang menonjol, membuatnya mudah dicengkeram.
