Jaeger-LeCoultre 'Stellar Odyssey' Persembahan bagi Pecinta Astronomi

Rancangan ekslusif Jaeger-LeCoultre ini dijual terbatas.

Jaeger-LeCoultre 'Stellar Odyssey' Persembahan bagi Pecinta Astronomi
Koleksi Jaeger-LeCoultre 'Stellar Odyssey'/Dok. Jaeger-LeCoultre
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Zaman dahulu, peredaran planet dan bintang berperan penting dalam mengukur waktu. Tidak mengherankan, banyak pembuat jam tangan merancang penunjuk waktu yang rumit berdasarkan ilmu astronomi, termasuk pembuat arloji asal Swiss Jaeger-LeCoultre. 

Dalam gelaran Watches and Wonders 2022, Jaeger-LeCoultre membawa koleksi baru bertemakan "Stellar Odyssey". Koleksi ini dirancang untuk pencinta astronomi dan hadir dengan beragam fitur. Stellar Odyssey dari JLC terdiri atas lima novelties atau rancangan khusus nan ekslusif yang dijual terbatas berikut ini.

1. Atmos Hybris Mechanica Kaliber 590

JAEGER-LECOULTRE Atmos Hybris Mechanica Kaliber 590/Dok. JAEGER-LECOULTRE

Atmos Hybris Mechanica Calibre 590 menampilkan fungsi yang mewakili siklus Bumi, Bulan dan matahari. Pada jam berdimensi 253 mm x 215 mm ini, posisi dan peredaran benda-benda langit disajikan tiga dimensi secara real time.

Juga disebut Atmos Tellurium, mahakarya unik dan kompleks ini dilahirkan dari tangan para pengrajin Metiers Rares di Jaeger-LeCoultre. Pengrajin membutuhkan waktu lebih dari empat tahun untuk penelitian dan pengembangan jam tersebut. Di bagian dalam, Atmos Tellurium dipasangi mesin caliber 590 baru dengan total komponen sebanyak 443 buah.

Jam ini mewakili reproduksi rotasi Bumi pada porosnya, orbit Bulan di sekitar Bumi, orbit Bumi di sekitar matahari, disertai kalender bulan, musim, dan zodiak yang sesuai. "Sepenuhnya terlihat dari setiap sudut, seluruh mekanisme tampak melayang di ruang angkasa di dalam kotak kaca silinder," kata Lionel Favre, Direktur Desain Jaeger-LeCoultre dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (6/4). Edisi Atmos Hybris Mechanica Calibre 590 hanya dibuat sebanyak 10 unit.

2. Master Hybris Aristica Caliber 945

JAEGER-LECOULTRE MASTER HYBRIS ARTISTICA CALIBRE 945/Dok. JAEGER-LECOULTRE

Jaeger-LeCoultre menafsirkan ulang Grande Complication Caliber 945 dengan dua iterasi baru di tahun ini: Master Hybris Artistica Caliber 945 Galaxia rose gold dan Master Hybris Artistica Caliber 945 Atomium dalam warna white gold. 

Masing-masing model yang cuma dirilis sebanyak lima unit ini ditenagai mesin Caliber 945. Fitur yang diberikan yaitu bagan peredaran bintang dan benda-benda di langit (planispheric sky chart), kalender zodiak, minute repeater, serta orbital flying tourbillon. Terletak di bagian dial, planispheric sky chart memetakan posisi rasi bintang secara real time. Flying tourbillon yang berada di indeks jam 6 akan berputar berlawanan arah jam setiap satu hari sidereal, tepatnya 23 jam 56 menit dan 4,1 detik. Bulan dalam kalender zodiak ditunjukkan melalui satu komponen matahari emas di tepi dial, yang juga berfungsi menampilkan hari matahari (solar day) pada skala 24 jam.

Proses pembuatan dial dikerjakan dengan tangan oleh pengrajin di JLC Metiers Rares. Pada bagan bintang, pembuat jam memperkenalkan enamel grisaille untuk pertama kalinya. Teknik menumpuk beberapa lapisan enamel menciptakan efek yang disebut chiaroscuro, dengan ilusi tiga dimensi.

3. Master Grande Tradition Caliber 948

JAEGER-LECOULTRE MASTER GRANDE TRADITION CALIBRE 948/Dok. JAEGER-LECOULTRE

Jaeger-LeCoultre memiliki sejarah panjang dalam melahirkan timepiece yang memperlihatkan beberapa zona waktu dunia. Di ajang Watches and Wonders 2022, JLC menawarkan iterasi artistik waktu dunia dalam Master Grande Tradition Caliber 948. Diproduksi dalam cangkang white gold berdiameter 43 milimeter, arloji tersebut dipadukan dengan dial yang indah.

Pada bagian tengah dial, terdapat potongan berbagai benua di Bumi yang terlihat dari Kutub Utara. Apa yang membuatnya istimewa, potongan benua itu didudukkan di atas kerangka kubah yang mewakili garis bujur dan lintang di Bumi, bukan diletakkan langsung di permukaan dial.

Peta dunia ini dikerjakan oleh master artisans di studio JLC Metiers Rares, dan dilapisi enamel grand feu champleve. Area permukaan dial berpola guilloche yang berada di bawah potongan benua tadi dipernis warna biru transparan, mewakili gelombang air laut dan pengaruh Bulan terhadap pasang surut air laut. Terakhir, ilustrasi Bumi dan flying tourbillon di indeks jam 7 akan berputar berlawanan dengan arah jarum jam sekali setiap 24 jam.

4. Rendez-Vouz Dazzling Star

JAEGER-LECOULTRE Rendez-Vouz Dazzling Star/Dok. JAEGER-LECOULTRE

Rendez-Vouz Dazzling Star dirancang dalam  pink gold 36mm, dan dipadukan bersama permukaan dial yang terbuat dari batu Aventurine biru. Penerapan batu Aventurine menggambarkan keindahan langit malam yang bertaburan bintang secara sempurna.

Ada tiga lapisan cakram yang dibingkai cincin berlian berada di bagian tengah dial. Cakram pertama berfungsi menyembunyikan bintang jatuh, kemudian cakram kedua memperlihatkan potongan bintang jatuh. Ketika diaktifkan, cakram kedua akan berputar dan "membawa" bintang ke bagian atas dial. Kedua cakram tadi dibuat menggunakan batu Aventurine. Selanjutnya, cakram terakhir berbentuk piringan dari logam emas dengan lapisan gradien bercahaya.

Sama seperti model Rendez-Vouz lain yang sudah dirilis JLC, ring di bagian tepi dial arloji ini menampilkan angka 1-12 yang dicetak dalam font Floral. Bagian cangkang dan bezel dikelilingi sebanyak 36 batu berlian yang ditata rapi. Didukung mesin otomatis Caliber 734 yang menawarkan cadangan daya 70 jam, Rendez-Vouz Dazzling Star dijual dalam versi tali kulit buaya biru dengan folding clasp, atau versi tali rantai bernuansa pink gold.

5. Polaris Perpetual Calendar

Jaeger-LeCoultre Polaris Perpetual Calendar/Dok. Jaeger-LeCoultre

Jaeger-LeCoultre juga mengusung model Polaris dengan menyertakan satu komplikasi yang sangat rumit, yakni kalender abadi. Dengan fitur tersebut pada Polaris Perpetual Calendar, pengguna tidak perlu menyetel ulang tanggal secara manual sampai tahun 2100. Lain halnya dengan arloji biasa, hanya menunjukkan tanggal biasa (bukan kalender abadi) dan harus disetel ulang di setiap akhir bulan yang tidak memiliki 31 hari.

Jaeger-LeCoultre Polaris Perpetual Calendar tersedia dalam cangkang 42 milimeter berbahan baja atau pink gold, disertai bezel halus, dan permukaan bodi yang disikat dan dipoles. Gradien biru tua di bagian dial arloji --mengacu pada desain wajah model Polaris Mariner Memovox-- memperlihatkan transisi langit dari siang ke malam. Indikator hari, tanggal, dan bulan disajikan dalam tiga subdial di indeks jam 3, jam 9, serta jam 12. 

Satu subdial lain di atas indeks jam 6 berfungsi sebagai indikator fase bulan (moonphase). Agar detail pada dial terlihat semakin kompleks, penanda jam dan jarum didesain berbentuk trapesium yang tebal. Ditenagai mesin Caliber 868AA dengan cadangan daya 70 jam, Polaris Perpetual Calendar dilepas dalam dua versi. Versi cangkang baja dilengkapi tali rantai atau tali karet, sedangkan versi cangkang emas disempurnakan dengan tali biru berbahan karet.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia
Laba PTRO Q1-2024 Amblas 94,4% Jadi US$163 Ribu, Ini Penyebabnya
Waspada IHSG Balik Arah ke Zona Merah Pascalibur
Laba Q1-2024 PTBA Menyusut 31,9 Persen Menjadi Rp790,9 Miliar
Laba Q1-2024 Antam Tergerus 85,66 Persen Menjadi Rp238,37 Miliar