Kolaborasi “Serba Hitam” Hublot dan Seniman AS Shepard Fairey

Dirilis terbatas 52 unit saja.

Kolaborasi “Serba Hitam” Hublot dan Seniman AS Shepard Fairey
Hublot X Shepard Fairey/Dok. Hublot
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Hublot dan seniman kontemporer AS Shepard Fairey menjalin kolaborasi sejak 2018. Menandai kolaborasi, dirilis jam tangan  Big Bang Meca-10 Shepard Fairey dalam jumlah terbatas. 

Kerja sama keduanya berlanjut dalam proyek Classic Fusion Chronograph Shepard Fairey, yang dirilis di tahun 2021. Kini, kedua kolaborator mengusung arloji bertajuk Classic Fusion Aerofusion Chronograph All Black Shepard Fairey.

Watchmaker Swiss ini bukan pertama kalinya menggandeng seniman untuk membuat arloji edisi terbatas. Sebelumnya, Hublot berkolaborasi dengan deretan seniman lain, seperti Takashi Murakami, Richard Orlinski, dan Maxime Plescia-Buchi.

"Selama kemitraan saya dengan Hublot, saya menyadari mandala --tema karya saya dan sumber inspirasi berkelanjutan-- hidup dalam harmoni dan keseimbangan yang sempurna di sebuah arloji dan menjadi bagian utama untuk kolaborasi saya," kata Fairey dalam keterangan pers, dikutip Selasa (11/10).

"Kami mengambil desain khas ini dan memadukannya dengan material keramik serba hitam khas Hublot untuk menyatukan karya seni masing-masing," lanjutnya.

Warna serba hitam dengan ornamen mandala

Hublot X Shepard Fairey/Dok. Hublot

Menariknya, kolaborasi anyar ini mengusung warna serba hitam dengan ornamen mandala. Detailnya sekilas mengingatkan kepada Classic Fusion Chronograph versi 2021, seperti ornamen mandala yang menjadi sentuhan khas Fairey pada bagian bezel dan dial. Bedanya, Classic Fusion Aerofusion Chronograph diberi sentuhan akhir serba hitam, sedangkan pendahulunya memiliki cangkang dan dial bernuansa perak.

Dengan konsep dial terbuka (openworked), pengguna bisa melihat dua dari 60 permata yang ada dalam mesin jam. Detail pada bagian wajah mencakup jarum jam dan penanda jam abu-abu gelap, serta dua subdial di dekat indeks jam 3 dan jam 9. Sementara itu, di sisi atas dan bawah, ditempatkan logo Hublot dan date window berbentuk kotak. Untuk menggerakkan arloji, Hublot mengaplikasikan mesin HUB1155 yang beroperasi dalam frekuensi 28.800 vph dan dibekali cadangan daya 42 jam.

Untuk sisi atas dan bawah, disematkan logo Hublot dan date window berbentuk kotak. Untuk menggerakkan arloji, Hublot mengaplikasikan mesin HUB1155 yang beroperasi dalam frekuensi 28.800 vph dan dibekali cadangan daya 42 jam.

Dilengkapi tali karet berwarna hitam, Hublot Classic Fusion Aerofusion Chronograph All Black Shepard Fairey dirilis dalam jumlah tidak banyak, 52 unit saja. Arloji ini dipasarkan secara eksklusif di butik Hublot di Amerika Utara dan situs web Hublot AS seharga US$25.200 atau kisaran Rp385,3 juta.

Sepak terjang Fairey di dunia desain

Shepard Fairey/Dok. Hublot

Shepard Fairey lahir di pada 15 Februari 1970. Namanya dikenal sebagai seniman kontemporer Amerika seniman jalanan, perancang grafis, aktivis, ilustrator, dan pendiri OBEY Clothing. Ia berada di balik sederet karya terkenal seperti poster ikonik "Obama Hope" yang dibuatnya selama kampanye Presiden AS di tahun 2008. 

Adapun karya Fairey berjudul "Liberte, Egalite, Fraternite" sebagai simbol harapan bagi masyarakat Perancis setelah serangan teroris di tahun 2015. Fairey juga termasuk seniman pertama yang memajang karyanya di Menara Eiffel. 

"Shepard Fairey adalah seniman penting Amerika, ia mendefinisikan masa-masa kita yang berubah dan terkadang menantang," kata CEO Hublot, Richard Guadalupe.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Saham Anjlok, Problem Starbucks Tak Hanya Aksi Boikot
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M