Mahakarya Istimewa Breguet, Penghormatan untuk Sang Inventor

Breguet Tradition 7047 Tourbillon Waltz seharga Rp2,9 miliar

Mahakarya Istimewa Breguet, Penghormatan untuk Sang Inventor
Breguet Tradition 7047 Tourbillon Waltz/Dok. Breguet
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Dalam rangka memperingati sejarah pembuatan mekanisme tourbillon Breguet, perusahaan meluncurkan arloji baru dari jajaran koleksi Tradition,  "Tradition 7047 Tourbillon Waltz". Mahakarya yang dibuat untuk merayakan salah satu penemuan paling berharga di industri horologi ini dibanderol seharga Rp2,9 miliar. 

Melalui mekanisme tourbillon, Breguet mengajak kita dalam sebuah perjalanan bukan hanya penemuan yang mutakhir. Berikut kisah perjalanan horologi Breguet dirangkum dari Watch I Love, Senin (27/6).

Terobosan horologi Breguet

Breguet Tradition 7047 Tourbillon Waltz/Dok. Breguet

Alkisah pada 1801 menjadi tahun bersejarah bagi pembuat jam ternama asal Perancis, Breguet. Di tahun itulah, Abraham-Louis Breguet melahirkan mekanisme atau sistem penggerak pada mesin jam yang menjadi salah satu temuan terbesar di industri horologi: tourbillon. Breguet kemudian mematenkan mekanisme tourbillon pada 26 Juni 1801. 

Penemuan mekanisme tourbillon mengurai perjalanan panjang sejak 1795. Kala itu,  Abraham-Louis Breguet Baru saja kembali ke Paris dari Swiss. Ia sempat meninggalkan Perancis beberapa tahun karena masa-masa penuh kekerasan (Reign of Terror) yang terjadi selama revolusi di negara itu. Dia pun  mulai menyusun gagasan terkait mekanisme yang disebut tourbillon.

Sebagai penemu yang memahami hukum fisika, Breguet menyadari pergerakan mesin jam dipengaruhi oleh posisi jam. Ketika itu, jam yang banyak digunakan orang adalah jam saku. Orang sering kali menyimpan jam saku di kantong jas atau rompi dalam posisi vertikal. Posisi vertikal ini yang menyebabkan gerakan mesin di dalam jam saku berubah karena gaya gravitasi. 

Breguet berpikir untuk mengakali gaya gravitasi dengan memasang pegas keseimbangan (balance spring) dan escapement dalam sebuah "kendaraan" bernama mobile carriage untuk melakukan rotasi penuh pada porosnya satu kali per menit. Berkat penemuan tersebut, Breguet berhasil meningkatkan akurasi pada sebuah jam saku.

Titik awal, paten penemuan tourbillon

Breguet Tradition 7047 Tourbillon Waltz/Dok. Breguet

Tepat pada 26 Juni 1801, Menteri Dalam Negeri Perancis menyetujui paten yang diajukan Breguet atas penemuan tourbillon untuk jangka waktu 10 tahun. Mengingat proses pembuatan mekanisme tourbillon yang rumit, dibutuhkan waktu lama sebelum jam tourbillon pertama diluncurkan ke pasar. 

Selain jam "No. 169" yang dibuat untuk putra John Arnold (ahli horologi di London) pada tahun 1809 dan jam "No. 282" yang dijual oleh putra Breguet, belum ada jam dengan sistem tourbillon yang diproduksi massal sampai tahun 1805.

Penemuan mekanisme tourbillon akhirnya dipresentasikan ke publik pada National Exhibition of Industrial Products yang diadakan di Paris pada bulan September dan Oktober 1806. Pada sebuah laporan berjudul Rapport Du Jury, tertulis "mekanisme tourbillon membuat penunjuk waktu dapat mempertahankan akurasi yang sama, seperti apa pun posisinya, vertikal atau miring".

Antara tahun 1805 hingga 1823 (tahun di mana Breguet meninggal dunia), sebanyak 35 model jam dengan sistem tourbillon terjual. Sebagian besar klien Breguet saat itu berasal dari kalangan raja dan bangsawan. Menariknya, sekitar seperempat jam tourbillon digunakan untuk keperluan navigasi di laut dan menghitung garis bujur. Adapun beberapa ilmuwan ternama yang juga memiliki jam tourbillon buatan Breguet. 

Rilisan khusus untuk memperingati tourbillon pertama

Breguet Tradition 7047 Tourbillon Waltz/Dok. Breguet

Menandai peristiwa penting, mahakarya istimewa ini diberi nama "Tradition 7047 Tourbillon Waltz". Arloji ini menampilkan fusee-chain tourbillon dengan sentuhan warna biru pada berbagai komponen. 

Wadah atau carriage berukuran besar yang menampung gerakan tourbillon serta dial arloji dibalut coating berwarna biru, sedangkan bagian chain link diberi sentuhan warna biru termal. 

Bagian dial dihiasi pola guilloche Clous de Paris biru, serta ukiran angka Romawi dan jarum berwarna putih. Logo pembuat jam terpampang tepat di bawah indeks jam 12. Seluruh detail itu dilindungi oleh cangkang 41 milimeter berbahan platinum.

Breguet membenamkan mesin hand wound Calibre 569 yang berdetak dalam kecepatan 2,5 Hz. Mesin tersebut dilengkapi pegas keseimbangan silikon dan cadangan daya hingga 50 jam. Sebagai sentuhan akhir, watchmaker menerapkan tali jam biru berbahan kulit. 

Situs web resmi Breguet sudah memajang Tradition 7047 Tourbillon Waltz, dengan banderol harga 164.800 pound atau setara Rp2,9 miliar.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity