Melihat Lebih Dekat Kelas Bisnis Boeing 787 Dreamliner Etihad Airways

Upgrade dari versi suite A350 Business Studio.

Melihat Lebih Dekat Kelas Bisnis Boeing 787 Dreamliner Etihad Airways
Boeing 787 Business Studios baru Etihad berbasis suite Elements dari Collins Aerospace./Dok. Collins Aerospace
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Etihad Airways akan melanjutkan kesuksesan debut Airbus A350 Business Studio suites tahun ini dengan private suite yang lebih luas untuk Boeing 787 Dreamliner.

Maskapai asal Abu Dhabi, United Arab Emirates ini memiliki sebelas Dreamliner yang dijadwalkan untuk pengiriman mulai tahun 2023. Juru bicara Etihad mengatakan, bahwa mereka akan memasang kursi eksklusif baru dari pabrikan Collins Aerospace. Demikian dikutip dari Executive Traveller, Kamis (16/6).

Lebih mewah dan lebih luas

source_name

Collins Aerospace memasok elevation seat berpintu, yang sebelumnya dikenal sebagai Super Diamond NG yang digunakan untuk A350 Business Studio suites. 

Pada Boeing 787, Etihad menggunakan Collins’ Elements suite, generasi terbaru berbasis platform Super Diamond, tetapi dirancang dengan meningkatkan ruang pribadi dan privasi. Selain itu, membawa beberapa pembaruan, seperti mekanisme kursi yang direvisi dan berbagai elemen lainnya.

“Desain baru memungkinkan kursi diposisikan lebih dekat ke bagian belakang cangkang," kata Alistair Hamilton dari Collins Aerospace.

"Tempat tidur sekarang menjadi lebih rendah, kami telah menaikkan nampan makanan, sehingga lebih menepi ketika Anda memasuki mode tempat tidur. Semuanya memungkinkan kami menggunakan ruang lebih efisien," kata Hamilton di Aircraft Interiors Expo di Hamburg.

Standar baru kabin premium kelas bisnis

source_name

Untuk membuat lebih banyak ‘living space’ Collins mendesain lebih banyak ruang kaki di bawah monitor. Namun, maskapai tetap bisa meletakkan entertainment system dengan televisi hingga 21 inci yang dinikmati selama penerbangan.

“Dengan basis Elements, Suite Dreamliner Business Studio akan semakin memoles kabin premium Etihad dan mengukuhkan posisi sebagai “business plus unggulan,” kata CEO Etihad Airways, Tony Douglas.

Dia menambahkan, dengan “business plus”, pihaknya ingin mempertahankan standar premium yang melekat pada Etihad.

“Dan kualitas produk yang diwakili oleh apa yang kami tawarkan di atas pesawat," katanya.

Sementara A350-1000 masuk ke "rute jarak jauh", Douglas mengatakan, Boeing 787 akan tetap menjadi tumpuan jaringan internasional Etihad.

“Saya pikir kami memiliki armada 787 terbesar ketiga di dunia,” ujarnya Douglas 

Dilansir dari One Mile at a Time, Kamis (16/6), Collins Aerospace memproduksi beberapa kursi yang bagus, dan produk Elements yang baru seharusnya merupakan evolusi dari konfigurasi Super Diamond yang sudah digunakan.

Namun, tentu saja sulit untuk menilai sepenuhnya kursi ini tanpa benar-benar duduk di dalamnya. Lebih jauh lagi, meskipun kursi diklaim menawarkan lebih banyak ruang pribadi dan privasi, akan membantu untuk melihat peta kursi potensial, untuk memberikan gambaran apakah penumpang benar-benar dialokasikan lebih banyak ruang, atau jika ruang yang ada hanya digunakan secara lebih kreatif.

“Ini terlihat seperti produk yang sangat baik, dan saya senang melihatnya memasuki layanan mulai tahun depan. Saya menduga ini akan menjadi standar emas baru untuk produk keras kelas bisnis "generik",” kata konsultan perjalanan Ben Schlappig.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Saham Anjlok, Problem Starbucks Tak Hanya Aksi Boikot
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M