Pertama di Dunia, Hotel 3D Print Akan Dibuka di Texas

El Cosmico hadir dengan konsep 3D printed hotel.

Pertama di Dunia, Hotel 3D Print Akan Dibuka di Texas
El cosmico/Dok. BIG-BJARKE INGELS GROUP
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Teknologi pencetakan 3D (3D printed) kini mulai digunakan di Bisnis Perhotelan. El Cosmico, hotel pertama di dunia yang menggunakan teknologi 3D printed dalam pembangunannya, akan pada tahun 2024 di Texas. Demikian dilansir Travel + Leisure, Selasa (19/12).

El Cosmico bukan pemain baru dan tak asing bagi para penggemar glamping. Hotel ini sebelumnya merupakan hotel perkemahan di Marfa, Texas. Konsep itu diusung melalui kolaborasi antara ahli perhotelan Liz Lambert, perusahaan teknologi pionir ICON, dan firma arsitektur Bjarke Ingels Group (BIG), yang juga bekerja pada hotel mewah Audemars Piguet di Le Brassus.

Pembangunan hotel 3D printed itu membuat glamping tersebut tidak hanya akan dipindahkan, melainkan juga akan mengalami renovasi menjadi hotel yang lebih besar dan lebih maju secara teknologi. Lambert berencana untuk merelokasi glamping ke lokasi seluas 60 hektare di utara Marfa dan menambah fasilitas baru, termasuk kolam renang infinity, spa terbuka, dan ruang bersama.

Liz Lambert berambisi membuat properti tersebut lebih dari sekadar hotel. Penggunaan teknologi pencetakan 3D yang inovatif di seluruh proyek benar-benar menambahkan sentuhan mengagumkan, baik dalam bentuk kubah, struktur kubah, maupun parabola dalam desain arsitektural.

Terinspirasi dari desain luar angkasa

El Cosmico/Dok. BIG-BJARKE INGELS GROUP

Desain hotel cetak 3D pertama di dunia yang disebut Sunday Homes, sebagian terinspirasi dengan usulan desain rumah di luar angkasa. Desainnya melibatkan Bjarke Ingels Group (BESAR) dan perusahaan arsitektur Denmark rumah antarplanet pertama di bulan dan Mars, yang saat ini memegang kontrak dengan NASA untuk Icon.

"Dengan berkolaborasi dengan para pemikir revolusioner di BIG dan Icon, saya tidak hanya dapat mewujudkan impian ini, namun kami juga dapat mewujudkannya dengan menggunakan teknologi pencetakan 3D luar biasa yang memadukan prinsip tertua bangunan berbasis bumi dengan teknologi futuristik. yang bekerja lebih cepat, berkelanjutan, dan efisien dibandingkan konstruksi modern,” kata Lambert.

Menurut Lambert, konstruksi (percetakan dan bangunan) hanya memakan waktu 14 hari. Lambert juga membagikan rendering untuk serangkaian akomodasi melengkung bergaya gubuk. Masing-masing dibuat dalam warna netral yang dimaksudkan untuk mencerminkan lanskap di luar angkasa dan Marfa, yang ternyata sangat mirip. 

."Kami juga telah membuat beberapa visual di mana Anda dapat melihat gabungan tektonik pencetakan 3D, dalam kasus Mars, dengan warna merah regolit Martain, Anda akan mendapatkan sesuatu yang terasa seperti arsitektur vernakular," katanya.

Related Topics

Bisnis Perhotelan

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
TDS 3 in Jakarta: NCT Dream, Sebuah Ikon Pertumbuhan
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Ulang Tahun ke-22, Starbucks Indonesia Donasi Rp5 Miliar ke Gaza
Perkuat Ekosistem Kuliner Jepang, J Trust Gandeng Kushikatsu Daruma
Saat Bos Starbucks Bicara Persaingan dengan Brand Kopi Lokal