'Ramadan Night' di Jeddah Tampilkan Seni Tabuh untuk Bangunkan Sahur

Festival Layali Ramadan menarik lebih dari 8 ribu pengunjung

'Ramadan Night' di Jeddah Tampilkan Seni Tabuh untuk Bangunkan Sahur
Tradisi Al-Musaharati yang dilakukan untuk membangunkan orang-orang sahur selama Ramadan di Arab Saudi/Dok. AFP
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jeddah, FORTUNE - Festival Layali Ramadan atau Ramadan Night menjadi acara Ramadan pertama yang diselenggarakan di masa pandemi di tengah menurunnya kasus Covid-19 di Jeddah. Sejak dibuka pada hari pertama Ramadan, festival ini telah menarik lebih dari 8.000 pengunjung.

Dilansir dari Arab News, Senin (11/4) Festival Layali Ramadan berlokasi di Museum Abdul Raouf Khalil di Al-Tayebat International City of Science and Knowledge, salah satu tujuan ikonik Jeddah. Museum ini merupakan salah satu museum terbesar di Timur Tengah yang menampung banyak artefak bersejarah dan budaya.

"Museum Abdul Raouf Khalil dipilih untuk menampilkan wajah Jeddah lama," kata produser TV dan penyelenggara acara Abdulrahman Al-Rifai kepada Arab News.

Al-Rifai menambahkan, bahwa museum tersebut memiliki 365 ruangan yang menghadirkan semua sejarah Islam, Arab, Eropa, dan Yunani, serta negara Saudi pertama, kedua, dan ketiga. Ada pula 15 paviliun dan lima jalur jalan Jeddah, termasuk Bab Makkah, Haret Al-Sham, Haret Al-Yaman.

"Museum ini sangat besar, dibutuhkan lima hingga enam hari untuk melihatnya secara keseluruhan," ujarnya.

Pertunjukan tradisional untuk membangunkan orang sahur

Festival Layali Ramadan berlokasi di Museum Abdul Raouf Khalil di Al-Tayebat International City of Science and Knowledge

Festival Layali Ramadan menampilkan pertunjukan tradisional Al-Musaharati, penyanyi folklor Al-Jissees Hijazi, Kariman Al-Ghamdi yang menghadirkan adat pernikahan Hijazi, serta setiap Kamis dan Jumat terdapat acara malam bertema henna.

Berangkat dari kearifan lokal, Al-Musaharati merupakan tradisi membangunkan orang untuk sahur yang dilakukan oleh seorang tokoh masyarakat yang di sekitar jalanan dengan memukul drum dan melantunkan puisi.

Seorang yang terpilih itu akan rajin menjalankan tugasnya sampai hari terakhir Ramadan. Tokoh Al-Musyarati dipilih oleh masyarakat di setiap distrik. Tradisi Al-Musyarati disebut semakin langka di Jeddah. 

Anggota dari Social Development Bank, penyokong dana kepada individu, keluarga, dan Tarahom--sebuah organisasi amal yang mendukung tahanan dan keluarga mereka--juga mendirikan kios di festival tersebut. 

Ismail Hamada, pemilik Hamada Bakery mengatakan festival ini menjadi titik balik setelah dampak pandemi berkepanjangan.  "Sangat bagus, setelah dampak pandemi, museum ini menyelenggarakan festival."

Senada, Fayza Al-Madhoon, pemilik Fayza Fruits, mengatakan suasana museum ini unik dan pas sebagai lokasi festival. "Festival ini luar biasa; museum bagi saya menyimpan kenangan yang sangat indah sejak kecil," katanya. 

Related Topics

RamadanRamadan 2022

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

17 Film Termahal di Dunia, Memiliki Nilai yang Fantastis
Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
Bahlil: Apple Belum Tindak Lanjuti Investasi di Indonesia
Medco Rampungkan Divestasi Kepemilikan di Blok Ophir Vietnam
Stanchart: Kemenangan Prabowo Tak Serta Merta Tingkatkan Investasi
Rumah Tapak Diminati, Grup Lippo (LPCK) Raup Marketing Sales Rp325 M