Penduduk AS Habiskan Rp342,7 Triliun untuk Rayakan Valentine

Saat valentine, orang saling memberi hadiah.

Penduduk AS Habiskan Rp342,7 Triliun untuk Rayakan Valentine
Ilustrasi hadiah/Pixabay
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

AS-FORTUNE - Perayaan valentine day turut memicu gairah belanja di Amerika. Orang Amerika lebih konsumtif untuk mencari hadiah bagi orang terkasih dan menghabiskan lebih banyak uang untuk menunjukkan cinta mereka.

Dilansir dari Quartz pada Senin (14/2), Survei dari National Retail Federation (NRF) menunjukkan, penduduk AS menghabiskan US$23,9 miliar atau sekitar Rp342,7 triliun untuk hadiah valentine day pada 2022. Jumlah ini naik dari sebelumnya US$21,8 miliar atau Rp312,6 triliun pada tahun 2021.

NRF mengatakan, tentu inflasi ada hubungannya dengan itu. Kenaikan dalam pengeluaran valentine ini mewakili peningkatan 9,6 persen, sedangkan harga AS telah meningkat 7,5 persen pada tahun lalu.

Cokelat masih jadi favorit

Cokelat nampaknya masih menjadi kado valentine favorit yang diberikan orang kepada orang terkasih setiap tanggal 14 Februari. NRF mengatakan, lebih dari setengah responden yang disurvei berniat untuk membeli cokelat, dan 40 persen berencana untuk membeli kartu ucapan. 

Namun, hadiah berupa pengalaman berkesan, seperti tiket teater atau konser juga sangat diminati. Hal ini karena orang-orang mulai kembali ke aktivitas yang terhalang oleh pembatasan pandemi Covid-19 tahun lalu.

Reservasi restoran di hari valentine naik 30 persen pada 2022

Sebagian besar responden survei tahun ini mengatakan, mereka ingin mentraktir pasangan mereka keluar malam. Secara keseluruhan, NRF memperkirakan orang Amerika untuk menghabiskan US$4,3 miliar untuk pengalaman “malam hari”. 

Situs reservasi restoran OpenTable melaporkan peningkatan 30 persen dalam reservasi untuk 14 Februari dibandingkan tahun lalu. Jumlah restoran yang makan tahun ini jauh di atas level 2021.

Konsumen AS membeli lebih banyak barang dibanding bepergian

CEO Federasi Ritel Nasional Matthew Shay melihat ini sebagai kelanjutan dari peningkatan tajam pengeluaran konsumen yang terjadi sepanjang 2021. 

Menariknya, mayoritas orang Amerika membeli lebih banyak barang karena memiliki lebih banyak uang dari tabungan, dana stimulus pemerintah, dan lebih sedikit bepergian. Ada peningkatan 14 persen yang mengancam rantai pasokan, tetapi pada akhirnya tidak.

Pembeli di hari valentine juga menghadapi harga yang lebih tinggi tahun ini berkat tingkat inflasi tertinggi dalam 40 tahun. Harga makanan naik 0,9 persen pada Januari 2022, membuat tagihan untuk makan malam romantis valentine menjadi lebih mahal. Secara keseluruhan, rata-rata konsumen diperkirakan menghabiskan US$175,41 atau setara Rp2,5 juta untuk hadiah, naik dari U$164,76 atau kisaran Rp2,3 juta pada tahun lalu.

Related Topics

ValentineLuxury

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity