Orang Ingat Mati, Merek Mewah Rolls-Royce Catat Rekor Penjualan

Jakarta, FORTUNE – Rekor penjualan yang dicetak oleh Rolls-Royce membuktikan bahwa pasar mobil mewah sulit digoyang oleh krisis yang dibawa oleh wabah COVID-19.
Mengutip The Guardian, Selasa (11/1), Rolls-Royce Motor berhasil menjual 5.586 kendaraan pada 2021, yang merupakan capaian tertinggi dalam 117 tahun terakhir.
Menurut Torsten Müller-Ötvös, kepala eksekutif produsen mobil asal Inggris itu, virus corona seolah menjadi pengingat kematian bagi para pelanggannya—yang rata-rata berusia 43 tahun. Itu membuat mereka ingin menikmati hidup dengan membeli mobil mewah.
“Banyak orang menyaksikan orang-orang di komunitas mereka sekarat karena COVID-19 dan itu membuat mereka berpikir hidup ini singkat,” katanya. “Itu membantu (penjualan) Rolls-Royce.”
Dampak positif dari pembatasan mobilitas
Rolls-Royce justru mendapat faedah dari pembatasan mobilitas yang lazim diterapkan saat pandemi. Sebab, langkah otoritas tersebut membuat memungkinkan golongan kaya untuk membelanjakan uang di tempat lain.
"Karena COVID-19, seluruh bisnis mewah berkembang pesat di seluruh dunia," katanya. “Orang-orang tidak bisa banyak bepergian, mereka tidak bisa berinvestasi banyak untuk layanan mewah, dan ada cukup banyak uang yang terkumpul yang dihabiskan untuk barang-barang mewah.”
Penjualan Rolls-Royce meningkat di setiap bagian dunia, sesuatu yang menurut Torsten “tren tidak biasa”. Namun, Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) tetap menjadi dua pasar terbesar. Masing-masing menyumbang 30 persen dari total penjualan.