LUXURY

Mobil Mewah Kebal Pandemi, Bentley Catat Rekor Penjualan

Penjualan tetap menanjak di tengah kelangkaan chip.

Mobil Mewah Kebal Pandemi, Bentley Catat Rekor PenjualanSalah satu SUV paling mewah di dunia! Bentley Bentayga putih mutiara di bawah lampu jalan. Shutterstock/Caddy Man

by Luky Maulana Firmansyah

07 January 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Pandemi COVID-19 tidak menghambat penjualan mobil mewah. Kasus Bentley boleh jadi contoh. Jenama mewah asal Inggris itu tetap membukukan penjualan signifikan selama wabah virus corona merebak. 

Laman Financial Buzz, Jumat (7/1), memberitakan penjualan Bentley tahun lalu secara global mencapai 14.659 unit, atau tumbuh 30,8 persen dari 11.206 unit pada 2020. Penjualan dari merek yang bernaung dalam grup Volkswagen ini juga telah melebihi 11.631 unit ketimbang 2019.

“2021 adalah tahun yang tidak dapat diprediksi meskipun saya senang dapat mengonfirmasi bahwa kami telah mengatasi hambatan yang signifikan dan memberikan terobosan dalam kinerja penjualan kami," kata Kepala Eksekutif Bentley, Adrian Hallmark, dalam sebuah pernyataan.

Dalam beberapa tahun terakhir, capaian itu merupakan rekor penjualan kedua, katanya. 

Di tengah krisis chip

Torehan positif Bentley terjadi di tengah masalah kekurangan chip semikonduktor dan kemelut rantai pasok sebagai dampak langsung pandemi.

Menurut keterangan pihak Bentley, torehan positif itu bertaut dengan faktor tenaga kerja dan langkah-langkah perusahaan, yakni dengan melanjutkan produksi meski wabah menghantui.

“Angka-angka tersebut menjadi validasi bahwa kami tidak hanya memimpin sektor ini dalam penjualan dan pangsa pasar, tetapi juga investasi dalam teknologi listrik dan komitmen untuk menjadi perusahaan mobil mewah berlistrik penuh dan nol karbon pertama di dunia,” ujarnya. 

Dominasi pasar negara maju

Penjualan mobil premium dan mewah memang tumbuh terlebih di pasar utama seperti Tiongkok dan Amerika Serikat (AS). Pembatasan kegiatan publik akibat wabah ditengarai membuat orang-orang kaya memiliki lebih banyak pendapatan untuk dibelanjakan.

Bentley menyebut penjualan pada periode sama naik 39 persen di Amerika Serikat, dan 40 persen di Tiongkok. Dua pasar itu menyumbang hampir 60 persen dari total penjualan.