LUXURY

Christie's Luncurkan Layanan "Beli Sekarang, Bayar Nanti"

Khusus karya seni seharga hingga US$1 juta.

Christie's Luncurkan Layanan "Beli Sekarang, Bayar Nanti"'Jazz' (1947) oleh Henri Matisse/Dok. Christie's
15 April 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Christie's  mengumumkan telah berinvestasi di Art Money, perusahaan fintech AS dan akan menawarkan skema beli sekarang, bayar nanti atau buy now pay later. Skema ini berlaku untuk karya seni dengan harga kurang dari US$1 juta. Calon pembeli menerima batas penawaran yang telah disetujui sebelumnya dari pemberi pinjaman dan, jika berhasil, dapat membayar secara mencicil selama maksimal 10 bulan.

Art Money mengenakan biaya dari pembeli hingga 10 persen dari total faktur Christie, termasuk premi pembeli (26 persen pada tingkat tersebut). Seperti semua rencana pembayaran, sistem ini diharapkan dapat meningkatkan biaya pembelian secara keseluruhan.

Melansir Financial Times pada Senin (15/4) Pendiri dan Kepala Eksekutif Art Money, Paul Becker, mengatakan ada begitu banyak gesekan dalam membeli Karya Seni. “Kami hanya ingin menerapkan praktik bisnis saat ini [dari industri lain] untuk membantu menumbuhkan pasar”. 

Skema mulai berlaku 16 April

Kemitraan Christie dengan Art Money diluncurkan pada Lelang cetakan dan multiplese di New York pada 16 April. Dari total 173 karya yang dilelang, dengan perkiraan berkisar antara US$800 hingga US$1.200 untuk cetakan oleh Ann Hamilton hingga US$600.000 hingga US$800.000 untuk edisi portofolio "Jazz" Henri Matisse (1947), semuanya memenuhi syarat untuk menggunakan layanan Art Money.

Untuk saat ini, inisiatif ini hanya tersedia bagi pembeli di AS dan Australia, namun Becker mengatakan Art Money sedang berupaya mendapatkan persetujuan peraturan di semua negara. 

Thakkar mengatakan lelang pada tanggal 16 April akan memberikan “peta jalan untuk memahami selera konsumen” dan dia berharap dapat meluncurkan penawaran tersebut ke lebih banyak penjual dan pembeli, khususnya di Inggris.


 

Related Topics