LUXURY

Permintaan 'Branded Residences' di Dubai Diprediksi Melonjak

Rumah mewah saja tidak cukup, harus bermerek.

Permintaan 'Branded Residences' di Dubai Diprediksi MelonjakBurj Al Arab, Dubai. Shutterstock/evenfh
09 January 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pada tahun 2024, diperkirakan segmen hunian bermerek mewah atau branded residence di Dubai akan mengalami lonjakan besar-besaran.

Melansir ArabianBusiness pada Selasa (9/1), ekspektasi penurunan suku bunga, upaya pengembang untuk menambahkan elemen keberlanjutan, teknologi, dan gaya hidup unik dalam proyek-proyek mereka memainkan peran penting dalam mendorong permintaan. Demikian diumumkan oleh Sheikh Mohammed, penguasa Dubai, yang juga mengungkapkan rencana Uni Emirat Arab (UEA) untuk mendaratkan astronot di bulan dan membangun stasiun bulan.

Tak hanya itu, lonjakan permintaan ini dipicu oleh stabilitas politik Dubai, insentif pajak menarik, dan citranya sebagai peluang investasi yang aman dan menguntungkan.

Segmen properti bermerek mewah di Dubai, sejalan dengan tren pasar negara berkembang lainnya, terutama Ras Al Khaimah, diperkirakan akan mengalami pertumbuhan signifikan. Proyek-proyek off-plan dengan harga antara AED1-2 juta di titik masuk yang lebih rendah diharapkan mendapatkan perhatian investor dengan investasi awal yang lebih terjangkau.

Alois Kugendran, General Manager di Huspy platform hipotek terbesar di UEA, menyatakan bahwa tren hunian bermerek mewah akan terus ada, dan dengan penurunan suku bunga yang diantisipasi, permintaan di segmen ini diperkirakan akan meningkat secara signifikan.

Pertumbuhan pesat terlihat pada proyek-proyek bermerek yang tidak direncanakan, dengan penjualan properti mencapai AED22,5 juta, menyoroti tingginya permintaan yang berkelanjutan.

Tren hunian bermerek dan minat investor

Kugendran menjelaskan, pertumbuhan branded residence juga didorong oleh High Net Worth Individuals (HNWI) dan investor internasional, yang tertarik untuk merasakan gaya hidup mewah yang ditawarkan oleh Dubai. Area-area seperti Business Bay, Pusat Kota Dubai, Dubai Marina, dan Jumeirah Village Circle (JVC) menjadi hotspot untuk tempat tinggal bermerek, mempertahankan daya tariknya pada tahun 2024.

Di seluruh EMEA, jumlah HNWI (individu dengan kekayaan bersih tinggi) telah tumbuh sebesar 27 persen dalam lima tahun terakhir, sehingga memberikan perluasan basis klien untuk skema perumahan bermerek,” kata Rico Picenoni, Direktur Pengembangan Perumahan Global di Savills. Menurutnya, di Dubai saja, jumlah HNWI tumbuh 18 persen dalam enam bulan pertama tahun 2022.

Meskipun harga proyek-proyek bermerek dapat mencapai AED750 juta, Kugendran mencatat bahwa di luar merek, apartemen tersebut menawarkan fasilitas dan desain berkualitas tinggi yang diinginkan banyak orang. Selain Dubai, permintaan yang kuat juga terlihat di Uni Emirat Utara, khususnya Ras Al Khaimah, yang sedang mengalami pertumbuhan transformatif sebagai tujuan investasi real estat yang menjanjikan.

Melihat peluang ini, Kugendran mengatakan Huspy meluncurkan departemen properti bermereknya sendiri sebagai respons terhadap lonjakan permintaan. Perkembangan merek ini telah menghasilkan pertumbuhan permintaan yang kuat, dan dengan penurunan suku bunga yang diantisipasi, pelanggan dapat mengharapkan opsi pembiayaan yang lebih baik, mengurangi total biaya pembelian mereka.

Senada, CEO Fairmont Hotels, Mark Willis mengatakan bahwa jelas hunian bermerek memiliki permintaan yang tinggi secara global, khususnya di Dubai. Ia menjelaskan, dengan lebih dari US$365 juta properti tempat tinggal bermerek dijual di bawah naungan Accor (nama) di Dubai dalam tiga tahun terakhir dan lebih dari US$1 miliar properti tempat tinggal bermerek yang saat ini sedang dalam tahap penjualan dengan lisensi merek Fairmont, 

“Fairmont mengoperasikan 15 hunian bermerek secara global, dan 21 lagi sedang dalam proses," ujarnya, mengutip Gulf News, Selasa (9/1).

“Dua pertiga dari proyek-proyek mendatang ini berlokasi di kawasan Timur Tengah, yang menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan. Lebih dari 70 persen proyek pembangunan Fairmont yang akan datang akan memiliki komponen tempat tinggal bermerek," katanya, menambahkan.

Tak hanya itu, proyek hunian Atlantis The Royal mengalami ledakan pembelian pasca-Covid. Begitu pula proyek 'bermerek' lainnya di Dubai yang sedang selesai – atau baru saja diluncurkan. Adapun proyek St. Regis Residences dari Adventz Group di pusatkKota mencapai angka penjualan Dh1 miliar dalam satu jam.

Melihat fenomena ini, konsultan properti Savills merilis laporan yang menyoroti sentimen pembeli untuk tempat tinggal bermerek. Ketertarikan terhadap rumah bermerek bukanlah hal baru bagi properti Dubai, menurut laporan tersebut. Pasokan pembeli domestik dan internasional yang kuat yang mencari aset piala dengan potensi lock-up-and-leave telah mendorong pertumbuhan skema perumahan bermerek di Dubai selama dekade terakhir.

"Dubai menjadi yang terdepan dalam sektor perumahan bermerek dalam dekade setelah tahun 2010. Dubai diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan yang akan menjadikannya sekitar 30 persen lebih aktif dibandingkan pasar paling aktif kedua yakni Florida Selatan," ujar Rico Picenoni.

Related Topics