Jakarta, FORTUNE - Tas mewah seperti Hermès Birkin kini dianggap sebagai “kelas aset” oleh sebagian Gen Z, terutama di TikTok. Muncul klaim bahwa tas tersebut bisa lebih menguntungkan daripada saham, seperti yang diungkap dalam unggahan viral: “Saat ada pria menyuruh Anda investasi di pasar saham, tapi Anda tahu tas Hermès Birkin memberikan imbal hasil yang lebih baik.”
Meski beberapa pengguna TikTok menyebut tas Birkin atau Chanel sebagai investasi paling menguntungkan—bahkan ada yang menyebut Chanel sebagai “investasi terbaik yang bisa Anda buat”—para ahli keuangan memperingatkan risikonya, tapi pendapat ini malah menjadi semakin populer di kalangan perempuan muda. Demikian dilaporkan Fortune.com, dikutip Senin (5/5).
Data memang menunjukkan pertumbuhan nilai tas mewah. Birkin tumbuh rata-rata 5 persen per tahun menurut Sotheby’s, dan model Sellier naik 52 persen tahun lalu. Namun, nilai jual sangat bergantung pada kondisi, tren, dan keaslian, membuatnya tidak likuid dan penuh risiko.
Madé Lapuerta, pendiri Data but Make it Fashion, menyampaikan bahwa minat terhadap fesyen bukan hal bodoh. Ia menegaskan, “Belanja itu tidak selalu keputusan buruk atau penggunaan uang yang bodoh.” Meski menyatakan tas Birkin mengungguli S&P 500 dalam lima tahun terakhir, ia tetap menyarankan diversifikasi.
Saya juga pakai cara konvensional. Saya punya rekening tabungan yang kasih bunga bagus. Saya investasi di S&P 500, dan menurut saya itu pintar. Banyak cara pintar untuk berinvestasi, dan saya sama sekali tidak mengatakan Birkin adalah satu-satunya jalan," ujarnya.