Jakarta, FORTUNE - Hermès International resmi menaikkan harga produknya di Amerika Serikat sebesar rata-rata 4 hingga 5 persen, sebagai respons atas pelemahan dolar AS terhadap euro dan antisipasi tarif impor era pemerintahan Trump.
Analis dari Bernstein menyatakan bahwa kenaikan harga ini berlaku hampir merata di seluruh lini produk wanita, mulai dari tas, perhiasan, busana siap pakai, hingga aksesori dan parfum. "Kenaikan ini kemungkinan ditujukan untuk menutup skenario terburuk tarif sebesar 10 persen serta mengompensasi pelemahan dolar terhadap euro," tulis analis Bernstein Luca Solca dalam laporan WWD, Kamis (8/5).
Langkah Hermès ini menyusul kenaikan harga serupa oleh Louis Vuitton sebesar 3 hingga 4 persen di AS pada April lalu. Menurut Bernstein, Hermès masih memiliki kekuatan harga yang "tak terbantahkan". Perusahaan secara konsisten menaikkan harga setiap tahun tanpa mengurangi minat pelanggan. Pada kuartal IV 2024, penjualan naik 17 persen, dan kembali tumbuh 10 persen secara tahunan di kuartal I 2025.
Bahkan, Hermès tengah membangun empat pabrik baru dalam empat tahun mendatang untuk meningkatkan kapasitas produksi tas-tas ikoniknya seperti Birkin, Kelly, dan Constance yang terus diburu meski mengalami kenaikan harga sekitar 6–7 persen tahun lalu.