Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Jiro_Ono_and_his_son_Yoshikazu_(11557102206).jpg
Legenda sushi Jepang, Jiro Ono (kiri)/Wikimedia Commons

Jakarta, FORTUNE - Legenda sushi Jepang, Jiro Ono, baru saja merayakan usia seabadnya pada 27 Oktober 2025, tapi ia belum terpikir untuk pensiun. Selama lebih dari satu dekade, Ono mempertahankan tiga bintang Michelin, menjadikannya kepala koki tertua di dunia yang meraih pencapaian tersebut. Ia pernah melayani para pemimpin dunia, dan keahliannya dalam meracik sushi diabadikan dalam film dokumenter pemenang penghargaan Jiro Dreams of Sushi.

“Saya berencana terus bekerja sekitar lima tahun lagi,” kata Ono bulan lalu saat memperingati Respect for the Aged Day di Jepang, melansoir AP News.

Ketika ditanya rahasia panjang usianya, Ono menjawab singkat kepada Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, “Bekerja.”

“Saya memang sudah tidak bisa datang ke restoran setiap hari... tapi bahkan di usia 100, saya tetap berusaha bekerja jika memungkinkan. Saya percaya obat terbaik adalah bekerja,” ujarnya.

Pendiri Sukiyabashi Jiro, restoran sushi legendaris dengan hanya 10 kursi di kawasan elit Ginza, Tokyo itu dikenal karena dedikasinya terhadap kesempurnaan. Lahir di Hamamatsu pada 1925, Ono sudah magang di restoran Jepang sejak usia tujuh tahun, menjadi koki sushi di usia 25, dan membuka restorannya pada 1965.

“Saya belum mencapai kesempurnaan. Saya akan terus mendaki, mencoba mencapai puncak—meski tak seorang pun tahu di mana puncaknya," ujarnya dalam film Jiro Dreams of Sushi (2012).

Sutradara film tersebut, David Gelb, menggambarkan Ono sebagai figur ayah dan guru bagi semua orang di restorannya.

“Awalnya saya merasa gentar, tapi kemudian terkesan dengan humor dan kebaikannya. Ia sangat lucu dan penuh perhatian,” kata Gelb kepada Associated Press.

Gelb mengenang bagaimana Ono bahkan khawatir dirinya bosan saat merekam proses pemijatan gurita selama satu jam.

Dedikasi Ono pada pelanggan tetap begitu kuat, hingga ia pernah menolak reservasi dari pemerintah Jepang yang hendak membawa Presiden AS Barack Obama dan PM Shinzo Abe pada 2014. “Saya menolak karena restoran sudah penuh. Akhirnya mereka datang lebih malam,” kenangnya. “Tapi (Obama) menikmati sushi, dan saya senang.”

Putranya, Yoshikazu Ono, yang kini menjadi kepala koki Sukiyabashi Jiro, mengatakan Obama sempat tersenyum dan mengedipkan mata setelah mencicipi sushi chutoro (tuna berlemak sedang).

Sukiyabashi Jiro pertama kali meraih tiga bintang Michelin pada 2007, dan mempertahankannya hingga 2019. Pada tahun itu, Guinness World Records menobatkan Ono sebagai kepala koki tertua di restoran berbintang tiga Michelin, di usia 93 tahun 128 hari.

Namun, sejak 2020, restoran tersebut dikeluarkan dari panduan Michelin karena hanya menerima reservasi dari pelanggan tetap atau melalui hotel ternama. Kini, Ono hanya melayani tamu istimewa.

Meski begitu, semangatnya belum pudar. Setelah mendengar kabar pria tertua Jepang meninggal di usia 113 tahun, Ono bergurau, “Tiga belas tahun lagi masih mungkin. Saya akan menargetkan 114.”

Apa rahasia kebugarannya? Jiro Ono menjaga kesehatan dengan tidak minum alkohol, rajin berjalan kaki, dan makan dengan seimbang. “Saya menghargai hidup saya agar bisa terus bekerja lama,” ujarnya.

Ketika ditanya jenis sushi favoritnya, Ono menjawab cepat: “Maguro, kohada, dan anago”—tuna, ikan gizzard shad, dan belut laut asin.

Bagi David Gelb, sosok Jiro Ono tetap menjadi sumber inspirasi lintas generasi. “Luar biasa tradisi ini masih bertahan, dan dia masih begitu kuat di usia 100 tahun. Ono adalah inspirasi bagi semua orang,” katanya.

Editorial Team