Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
All-new electric Porsche Macan 4 yang dipamerkan di Museum Macan, Jakarta, Senin (10/6).

Jakarta, FORTUNE - Porsche mengumumkan rencana pemangkasan 1.900 pekerjaan hingga 2029 akibat lemahnya permintaan kendaraan listrik. Pengurangan ini akan difokuskan pada pabrik Zuffenhausen, tempat produksi Taycan, serta pusat penelitian dan pengembangan di Stuttgart. Keputusan ini diambil setelah perusahaan mengumumkan ekspansi produksi mobil bermesin pembakaran dan hybrid.

Produsen mobil mewah yang merupakan bagian dari grup Volkswagen ini memperkirakan margin keuntungannya tahun ini hanya akan berada di kisaran 10 hingga 12 persen, jauh di bawah target jangka panjang sebesar 20 persen. Sementara itu, investasi sebesar €800 juta untuk pengembangan kendaraan bermesin pembakaran dan hybrid diperkirakan semakin menambah beban biaya tahun ini.

Porsche menyebut faktor utama pemangkasan tenaga kerja ini adalah "lambatnya transisi menuju elektromobilitas serta kondisi geopolitik dan ekonomi yang menantang." Demikian dilaporkan Financial Times.

Upaya Porsche dalam mengadopsi kendaraan listrik mengalami kendala besar di Cina, dengan penjualan yang merosot 28 persen tahun lalu. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya minat konsumen terhadap Taycan, mobil listrik buatan Zuffenhausen.

Pada musim gugur lalu, perusahaan telah memangkas satu shift produksi di Zuffenhausen menyusul penurunan permintaan Taycan yang anjlok hingga 49 persen sepanjang 2023.

Gelombang PHK di grup Volkswagen

Keputusan ini mengikuti langkah grup Volkswagen yang pada Desember lalu menyepakati pemangkasan 35.000 pekerjaan di merek utamanya. Perusahaan menegaskan bahwa pengurangan ini akan dilakukan secara berkala hingga 2030. Penurunan penjualan di Cina dan Eropa telah mendorong Volkswagen untuk memangkas kapasitas produksi hingga setengahnya.

Volkswagen tahun lalu juga menutup sedikitnya tiga pabrik di Jerman dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap puluhan ribu karyawan. Hal itu dilakukan sebagai upaya perombakan untuk menghadapi gejolak ekonomi.

"Manajemen benar-benar serius tentang semua ini. Ini bukan gertakan dalam putaran perundingan kolektif," ujar Kepala Dewan Pekerja Volkswagen Daniela Cavallo kepada ratusan karyawan di Wolfsburg, mengutip Reuters (14/2).

Merek lain dalam grup VW, seperti Audi, juga menghadapi tekanan akibat anjloknya penjualan. CEO Audi, Gernot Döllner, dilaporkan tengah bernegosiasi dengan serikat pekerja IG Metall terkait ribuan kemungkinan pemangkasan tenaga kerja. Ketua dewan pekerja Audi, Jörg Schlagbauer, menyebut langkah ini sebagai "pemangkasan biaya yang brutal." Namun, baik Audi maupun serikat pekerja belum mengonfirmasi jumlah pasti pekerja yang akan terdampak.

Pensiun dini dan pemutusan kontrak

Editorial Team

Tonton lebih seru di