Baru-baru ini pendekatan “less is more” diterapkan pada mobil listrik Tesla Model S yang menghilangkan banyak kontrol fisik dan digantikan oleh perintah dari roda kemudi atau di layar tengah. Sebagai gantinya, operasional dilakukan dengan perintah yang dapat Anda keluarkan dari kemudi atau yang harus Anda gunakan untuk layar tengah.
Namun, untuk fungsi utama seperti pemilihan gigi, Tesla memang menawarkan kontrol sekunder untuk berjaga-jaga jika layar mati. Hal ini untuk mencegah kemungkinan buruk, misalnya terdampar di pinggir jalan karena tidak dapat mengemudikan kendaraan hanya karena layarnya rusak.
Inovasi ini juga diterapkan pada gagang pintu Tesla Cybertruck. Tentu, Elon Musk ingin menghilangkannya pada truk versi produksi. Namun, masih ada kemungkinan akan ada semacam cara untuk membukanya secara fisik.
Lagi-lagi faktor keamanan jadi alasan, untuk berjaga-jaga jika ada kerusakan dan Anda tidak dapat membukanya secara otomatis. Ada juga beberapa masalah keamanan yang terinspirasi dari itu juga.
Sejak dirilis, Tesla Cybertruck menjadi kendaraan kontroversial dimana mobil ini memiliki bodi kuat terbuat dari baja anti karat Cold-Rolled Ultra-Hard 30X, bahan yang sama yang digunakan oleh SpaceX. Cybertruck dengan tiga motor listrik penggerak akan memiliki output yang diperkirakan sebesar 800 tenaga kuda dan torsi 1.000 pound-feet.
Mobil ini mampu berakselerasi hingga 100 km per jam hanya dalam 2,9 detik. Truk elektrik Tesla, Cybertruck, sudah bisa dibeli di Indonesia lewat perusahaan importir umum Prestige Image Motorcars.