Jakarta, FORTUNE - Wasiat mendiang Giorgio Armani membuka babak baru dalam industri barang mewah global. Desainer legendaris asal Italia itu menginstruksikan agar rumah mode yang ia dirikan dijual secara bertahap, dengan memberikan prioritas kepada sejumlah perusahaan besar seperti LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton, EssilorLuxottica, dan L’Oréal.
Melansir Reuters, dalam wasiatnya, Armani mengatur agar 15 persen saham awal dijual dalam kurun 18 bulan ke depan. Langkah ini menjadi bagian dari strategi suksesi yang mencerminkan obsesi sang desainer terhadap kontrol, sekaligus upaya menghindari transisi kepemilikan yang berantakan seperti yang pernah terjadi pada rumah mode keluarga lain (Reuters).
Selain penjualan bertahap hingga 70 persen dalam tiga hingga lima tahun mendatang, penawaran umum perdana (IPO) juga disebut sebagai opsi cadangan bila kesepakatan gagal.
Nama LVMH yang dipimpin Bernard Arnault dinilai berada di posisi terdepan. Kerajaan mewah milik Arnault senilai US$285 miliar telah mencakup berbagai merek besar, tetapi belum memiliki mahakarya haute couture Italia untuk melengkapi ikon Prancisnya, Christian Dior.
Dalam pertempuran akuisisi besar berikutnya di dunia barang mewah, Bernard Arnault telah diberi keunggulan atas para penawar potensial lainnya.
Bloomberg melaporkan, daya tarik Armani tak hanya berasal dari reputasinya, tetapi juga dari kinerja bisnis. Tahun lalu, rumah mode ini mencatat penjualan €2,3 miliar (US$2,7 miliar).
Dengan valuasi minimal tiga kali lipat penjualan, nilainya bisa mencapai €10–14 miliar. Jumlah ini signifikan bagi LVMH yang membukukan pendapatan €85 miliar pada 2023.
Namun, warisan Armani juga menyimpan tantangan. Merek ini memiliki portofolio luas mulai dari Armani Privé, Emporio Armani, hingga lini mass-market seperti Armani Exchange dan Armani Jeans. Kompleksitas ini diyakini perlu disederhanakan agar lebih efisien.
Meski demikian, analis menilai keunggulan finansial LVMH memberi ruang untuk membiayai akuisisi, baik lewat arus kas bebas maupun tambahan utang. Jika terealisasi, kesepakatan ini akan menambah satu lagi potongan penting dalam konsolidasi industri mewah global.