Arti Spread dalam Trading, Jenis, dan Cara Menghitungnya

Spread perlu dipelajari untuk memaksimalkan keuntungan.

Arti Spread dalam Trading, Jenis, dan Cara Menghitungnya
ilustrasi trading saham (pexels.com/Jeremy Bezanger)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Dalam dunia investasi atau perdagangan saham, kita sering mendengar sebuah istilah, spread. Istilah ini penting dipahami secara menyeluruh, karena dalam dunia finansial, spread bisa memiliki banyak arti. 

Melansir laman ICDX Group, penting untuk mempelajari spread karena bisa memaksimalkan keuntungan. Secara umum, spread bisa dilihat sebagai perbedaan atau selisih antara dua harga, tarif, atau penghasilan.

Spread bisa didefinisikan sebagai selisih antara harga penawaran (jual) dan harga permintaan (beli) dari aset tertentu, seperti saham, bond, dan komoditi. Selain itu, spread juga dapat diartikan sebagai biaya transaksi trader setiap kali mereka melakukan order (pemesanan), baik jual maupun beli.

Jenis Spread

ilustrasi trading (unsplash.com/Austin Distel)

Terdapat beberapa jenis spread, berikut uraiannya: 

  1. Bid-Ask Spread
    Salah satu kegunaan bid-ask spread adalah mengukur likuiditas pasar dan ukuran biaya transaksi dari saham. Untuk faktor sekuritas seperti future contract, opsi, pasangan aset kripto dan saham, Bid-ask spread ini menjadi pembeda antara harga pesanan, harga permintaan, harga jual, dan harga lelang. Sementara untuk pilihan saham, spread  menjadi pembeda di antara strike price dan harga pasar.
    Spread jenis ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti persediaan atau float, jumlah total outstanding yang tersedia untuk diperdagangkan. Selain itu, faktor permintaan terhadap suatu aset dan total aktivitas trading juga berperan penting dalam spread ini. Jenis ini dikenal juga sebagai bid-offer sell atau buy-sell.
  2. Spread Trade
    Dikenal juga sebagai relative value trade dan memiliki arti sebagai kegiatan membeli satu faktor sekuritas dan menjual faktor sekuritas yang berbeda sebagai kesatuan unit, Biasanya, jenis ini dilakukan dengan opsi atau future contract, dan diselesaikan untuk memproduksi keuntungan penjualan secara keseluruhan dengan nilai positif yang terdapat di spread.
    Spread diberi harga sebagai satuan unit atau pasangan ke depannya di dunia exchange untuk memastikan pembelian dan penjualan unit sekuritas yang terjadi secara terus menerus. Dengan melakukan tersebut, ada eliminasi risiko eksekusi di mana satu bagian dari sebuah pasangan dieksekusi namun bagian lainnya tidak bisa dieksekusi.
  3. Yield Spread
    Jenis ini disebut juga credit spread, yang menunjukkan perbedaan di antara return rates yang dikuotakan dan dua sarana investasi. Beberapa analis merujuk yield spread sebagai ‘yield spread of X over Y’. Biasanya, yang muncul adalah persentase tahunan dari return of investment dari sebuah instrumen finansial dikurangi return persentase tahunan dari sebuah sarana investasi.
  4. Option-Adjusted Spread
    Spread ini biasanya digunakan untuk jaminan agunan, obligasi, dan turunan suku bunga. Option-Adjusted Spread adalah sebuah penyesuaian untuk mengurangi harga sekuritas dan mencocokkannya dengan harga pasar terbaru, dengan menambahkan Yield Spread ke patokan kurva yield.
  5. Z-Spread
    Sama seperti Option-Adjusted Spread, Z-Spread juga digunakan sebagai jaminan agunan. Spread ini menghasilkan kurva zero-coupon treasury yield yang dibutuhkan untuk memotong jadwal aliran dana yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mencapai harga pasar terbaru.
    Z-Spread juga digunakan di Credit Default Swap (CDS) untuk mengukur sebaran kredit. Jenis spread ini biasa disingkat Z SPRD dan dikenal juga sebagai yield curve spread  atau zero-volatility spread.

Cara menghitung

Ilustrasi Analis, investor, trader menggunakan analitik aplikasi ponsel untuk menganalisis pasar saham. Shutterstock/insta_photos

Pada umumnya, perhitungan nilai spread terbagi menjadi tiga, yakni:

  1. Floating Spread
    Floating spread adalah ukuran perubahan spread sesuai dengan fluktuasi pasar. Ketika perdagangan aktif, itu berarti likuiditas pasar tinggi dan spread akan menyempit. Sebaliknya, ketika perdagangan tidak aktif dan likuiditas pasar rendah, spread akan melebar.
  2. Fixed Spread
    Terlepas dari apakah pasar flat atau volatile, spread tidak akan berpengaruh. Misalnya EURUSD memiliki fixed spread 3 poin, dan USDJPY memiliki fixed spread 4 poin. Beberapa pialang memberlakukan fixed spread, karena spread adalah indikator likuiditas pasar. Hal ini adalah cara bagi pialang untuk memahami konsep ini dan memfasilitasi pemasaran.
  3. Zero Spread
    Zero spread merupakan 0 pip (Point in percentage) yang dikenakan oleh broker. Ini bukan berarti, zero spread broker tidak konstan pada 0 pip. Dalam ketentuan beberapa broker forex, zero spread memiliki arti yang sama dengan spread yang lebih rendah dari 1 pip. Dengan begitu, istilah zero spread juga berlaku untuk kisaran spread 0,5 pip, 0,2 pip, 0,1 pip dan seterusnya.

Demikianlah sekilas ulasan tentang apa itu spread dalam dunia trading. Dengan memahami lebih jelas, diharapkan kita dapat bertransaksi secara bijak dan penuh perhitungan dalam berbagai keputusan trading.

Related Topics

SpreadTradingSaham

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Pialang Adalah: Pengertian, Tugas, dan Cara Kerjanya
Lima Anak Bernard Arnault Jadi Direksi, Penerus LVMH Diragukan
Daftar Produk Paling Laris Dibeli di Tokopedia dan Tiktok Saat Ramadan
Pelaku Usaha dan UMKM Kini Bisa Daftar Sertifikasi Halal Lewat Shopee
Rupiah Tertekan ke Rp16.217 per US$ Usai Data PDB AA Dirilis
Peluang Rebound IHSG Terbuka, Didukung Kebijakan Suku Bunga