Market Cap Adalah Pertimbangan Penting Sebelum Berinvestasi

Ini adalah pengertian, cara menghitung, dan penggolongannya.

Market Cap Adalah Pertimbangan Penting Sebelum Berinvestasi
Ilustrasi Kapitalisasi Pasar. (Pixabay/Gerd Altmann)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Alphabet, induk perusahaan teknologi Google, mencapai market cap atau kapitalisasi pasar sebesar US$2 triliun. Dengan market cap sebesar ini, maka Alphabet jadi perusahaan Amerika Serikat yang masuk jajaran perusahaan besar dunia dengan valuasi US$2 triliun ke atas bersama Microsoft dan Apple.

Dalam dunia saham, market cap sering dijadikan indikator pertimbangan investor sebelum menanamkan modalnya. Bahkan, sering ada anggapan bahwa perusahaan dengan market cap tinggi cenderung memiliki fundamental yang baik.

Mengetahui market cap sebuah perusahaan memang perlu dilakukan, baik dari sudut pandang investor maupun pemilik perusahaan. Berdasarkan Investopedia, berikut ulasan seputar market cap untuk Anda.

Pengertian market cap

Market Cap adalah kependekan dari Market Capitalization atau kapitalisasi pasar. Istilah ini dapat diartikan sebagai agregat nilai pasar sebuah perusahaan. Ukuran yang digunakan untuk menentukan nilai tersebut adalah harga. Jadi, market cap dapat diartikan sebagai harga keseluruhan yang harus dibayar untuk memiliki perusahaan sepenuhnya atau 100 persen.

Merujuk pada pengertian tersebut, dapat diartikan bahwa semakin tinggi nilai kapitalisasi pasar sebuah perusahaan, maka semakin besar ukuran perusahaan tersebut. Selanjutnya, perusahaan yang nilai kapitalisasi pasarnya besar biasanya akan semakin potensial untuk dijadikan tujuan investasi.

Cara menghitung market cap

Berdasarkan pengertian yang dijelaskan oleh Investopedia, maka kita bisa menghitung besaran kapitalisasi pasar sebuah perusahaan dengan mengalikan jumlah saham yang beredar, dengan harga per lembar sahamnya.

Jadi, bila sebuah perusahaan memiliki nilai saham Rp1.500 per lembar saham dan 200 juta saham beredar, maka kapitalisasi pasar perusahaan tersebut dapat dihitung seperti berikut ini.

Market cap
= jumlah saham beredar x harga saham per lembar

= Rp1.500 x 200 juta
= Rp300 miliar

Namun, perlu diketahui bahwa kapitalisasi pasar sebuah perusahaan bersifat dinamis. Semua tergantung turun naiknya harga saham perusahaan tersebut.

Skala perusahaan di Indonesia berdasarkan market cap

Walaupun bursa saham dunia memiliki penggolongan sendiri ihwal skala perusahaan, namun hal ini akan dikembalikan lagi kepada situasi pasar dan perusahaan-perusahaan di suatu negara. Di Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI) membagi skala ini menjadi 3 kelompok:

  1. Saham kapitalisasi besar (Big cap atau Blue Chip)
    Saham atau perusahaan Big Caps memiliki kapitalisasi di atas Rp10 triliun. Ukuran ini terbilang besar untuk perusahaan di Indonesia. Biasanya, saham-saham yang masuk kelompok ini juga disebut sebagai Blue Chip dan menjadi pilihan aman investor untuk berinvestasi.
  2. Saham kapitalisasi sedang (Middle cap atau second liner)
    Perusahaan dengan saham middle cap memiliki nilai kapitalisasi pasar yang berada di antara Rp1 triliun sampai Rp10 triliun. Melihat skalanya, perusahaan dalam kategori ini memang tidak sebesar Big Caps. Namun, saham lapis kedua ini cukup menarik untuk dimasukkan sebagai portofolio investasi karena keuntungan yang dijanjikan tak kalah besar.
  3. Saham kapitalisasi kecil (small cap atau third liner)
    Perusahaan small cap disebut juga lapis ketiga. Jajaran perusahaan di level ini memiliki kapitalisasi pasar yang lebih kecil daripada middle cap. Biasanya nilai kapitalisasi perusahaan small cap berkisar di bawah Rp1 triliun, tapi tetap layak untuk dijadikan investasi karena pergerakan harga yang cukup dinamis.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Saat Harga Turun, Edwin Soeryadjaya Borong Saham SRTG Lagi
Lampaui Ekspektasi, Pendapatan Coinbase Naik Hingga US$1,6 Miliar
Mengenal Apa Itu UMA pada Saham dan Cara Menghadapinya