Analis Ungkap Sederet Dampak Zero Covid Policy Cina bagi Ekonomi Dunia

Gangguan khususnya pada rantai pasok komoditas.

Analis Ungkap Sederet Dampak Zero Covid Policy Cina bagi Ekonomi Dunia
Ilustrasi Tiongkok. (Shutterstock/Crystal51)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Pemerintah Cina memberlakukan zero covid policy dalam rangka mengendalikan wabah virus Covid-19. Upaya pemerintah Negeri Panda yang direalisasikan melalui penguncian wilayah (lockdown) diperkirakan berdampak negatif pada perekonomian dunia.

Salah satu gangguan yang dikhawatirkan terutama pada rantai pasok yang akan mempengaruho ekspor maupun impor sejumlah komoditas.

Analis DCFX Futures, Lukman Leong memperkirakan adanya lockdown berkelanjutan di Cina, akibat meningkatnya rata-rata kasus harian. “Gangguan pada rantai pasok akan kembali berdampak pada retail dan consumer goods, sektor energi juga akan terdampak oleh menurunnya konsumsi energi,” ujarnya pada Fortune Indonesia, Kamis (17/3).

Menurutnya, Cina sebagai negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, sehingga apapun yang terjadi pada negara tersebut, tentu akan berdampak pada perekonomian dunia, baik langsung maupun tidak.

Kondisi ekonomi Indonesia tangguh

Ilustrasi Lockdown. (Pixabay/Henrix_Photos)

Meski mengkhawatirkan, Lukman menilai dengan kondisi perekonomian nasional yang lebih resilien, dampak yang dirasa tidak akan terlalu signifikan.

“Ekonomi Indonesia akan masih sangat didukung oleh komoditas dan aliran modal investor asing yang kuat belakangan ini. Paling tidak, kondisi ini masih akan berlanjut hingga akhir semester 1/2022,” tuturnya.

Perekonomian yang sudah lebih terdiversifikasi

Global Covid-19. (Pixabay/Kollsd)

Sementara itu, Macro Equity Strategist Samuel Sekuritas Indonesia, Lionel Priyadi, mengungkapkan, sektor perekonomian Indonesia saat ini sudah lebih terdiversifikasi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Zero Covid Policy di Cina, menurutnya akan mempengaruhi sektor yang berhubungan dengan ekspor komoditas serta investasi langsung di bidang smelter dan kawasan industri.

“Untuk sektor di pasar saham, disarankan rotasi dari komoditas yang jadi ekspor utama Indonesia ke Cina, menuju saham-saham blue chips, terutama di sektor perbankan, telco, dan tower,” ujar Lionel. 

Kebijakan ‘Zero Covid’ di China

Ilustrasi Covid di Cina. (Pixabay)

Melansir Fortune.com, Rabu (16/3), sejak 15 Maret, pemerintah Cina mengeluarkan perintah lockdown untuk seluruh kota di wilayah Shenzen, dengan total penduduk sekitar 52,5 juta orang.

Hal ini menyusul jumlah kasus Covid-19 harian (varian Omicron dan turunannya) yang meningkat tajam dengan rata-rata 1.477 kasus per hari pada minggu lalu, dengan peningkatan hingga 377 persen dari rerata minggu sebelumnya.

Lockdown di Shenzhen, yang diperkirakan terjadi berlangsung seminggu, akan berdampak pada produksi mobil, elektronik, dan terutama produk Apple–beberapa di antaranya diproduksi di sana oleh perusahaan pemasok, Foxconn.

Seperti pada masa awal pandemi, penguncian wilayah ini mencakup karantina ketat dan pembatasan perjalan. Hal ini sebelumnya berdampak dalam rupa penghentian produksi dan pembatasan perdagangan.

Seluruh peraturan yang berada di bawah Zero Covid Policy ini dikhawatirkan akan semakin meluas di Cina dan berdampak cukup serius pada perekonomian dunia.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Saham Anjlok, Problem Starbucks Tak Hanya Aksi Boikot
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M