AirAsia Food Meluncur di Indonesia Awal 2022

AirAsia akan menyaingi Gofood, GrabFood hingga ShopeeFood.

AirAsia Food Meluncur di Indonesia Awal 2022
Airasia Food/Dok. AirAsia
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE- AirAsia Group memastikan layanan pesan-antar makanan miliknya, AirAsia Food, akan hadir di Indonesia. Layanan tersebut dipastikan akan beroperasi di Tanah Air mulai awal tahun 2022 mendatang. 

Saat ini perusahaan mulai membuka pendaftaran untuk 1.000 mitra kuliner di seluruh Indonesia. Ekspansi ini dimulai pertama kali di Malaysia, kantor pusat AirAsia pada Mei 2020. Selang setahun kemudian, layanan masuk ke Singapura. 

Meskipun dipastikan meluncur awal tahun 2022 mendatang, meski perusahaan belum menyebut tanggal pasti waktu peluncuran layanan tersebut.

Menawarkan biaya operasional rendah dan insentif untuk mitra

Kepastian hadirnya AirAsia Food diumumkan melalui halaman resmi AirAsia. CEO AirAsia Group, Tony Fernandes, mengatakan bahwa AirAsia Food menawarkan biaya operasional yang rendah untuk mitra merchant atau pengusaha kuliner yang mendaftarkan diri ke layanan ini.

"Kami akan menawarkan layanan pesan antar makanan dengan harga termurah dengan nilai terbaik, dan memastikan mitra merchant kami dapat menghasilkan keuntungan dari layanan kami, bukannya malah merugi," kata Tony, dikutip dari laman resmi AirAsia, Selasa (28/12).

Selama masa pendaftaran ini, AirAsia Food memberikan penawaran bagi 1.000 usaha kuliner pertama yang menjadi mitra di AirAsia Food berupa komisi penjualan dengan nilai paling kompetitif. Arbi Wienandar, Head of E-Commerce AirAsia Super App Indonesia mengatakan bahwa komisi penjualan tersebut dapat dinikmati selama tiga bulan pertama, sehingga pelaku usaha kuliner bisa memaksimalkan profit.

"Selain itu, para pelaku usaha yang telah bergabung pada periode ini juga akan mendapatkan kesempatan ekspos lebih awal ke jutaan pengguna AirAsia Super App di Indonesia saat peluncuran AirAsia Food nantinya, yang akan kami lakukan secara bertahap di berbagai kota dan akan kami umumkan segera," kata Arbi.

Pelaku usaha kuliner yang tertarik untuk menjalin kerja sama akan diseleksi berdasarkan lokasi dan jenis kuliner. Pelaku usaha yang terpilih kemudian akan melanjutkan proses kemitraan dengan melakukan penandatanganan kerja sama, training, dan onboarding.

Saingi GoFood dan GrabFood

Sebagai informasi, AirAsia Food merupakan layanan pesan-antar makanan online serupa GoFood milik Gojek atau GrabFood milik Grab hingga ShopeeFood milik Shopee. Nantinya, layanan AirAsia Food akan terintegrasi dengan aplikasi AirAsia yang bisa diunduh melalui Google Play Store dan App Store. Layanan AirAsia Food sejatinya sudah beroperasi sejumlah kota yang tersebar di Malaysia, Thailand, dan Singapura, sejak Mei 2020 lalu.

AirAsia Food menjadi rangkaian upaya AirAsia Group dalam merambah bisnis digital. Diversifikasi bisnis ini menyusul dampak pandemi Covid-19, yang membuat sebagian besar armada pesawatnya dilarang terbang. 

Sebelumnya, AirAsia juga memiliki AirAsia ride (ride hailing), AirAsia grocer (b2b e-grocery), AirAsia farm (b2c e-grocery), AirAsia beauty (e-commerce), AirAsia health (healthtech), AirAsia xpress (e-logistics) yang tergabung dalam portofolio di AirAsia Digital, venture arm milik grup yang sebelumnya bernama RedBeat Ventures.

Melirik potensi bisnis pesan-antar makanan

Berbagai riset menjelaskan bahwa potensi bisnis pesan-antar makanan begitu menggiurkan. Salah satunya laporan laporan Snapcart Indonesia pada Selasa (23/11) menyatakan, bahwa GrabFood memimpin pasar ini di pasar pertama (Jabodetabek), dan pasar kedua (di Bandung, Surabaya, Medan, Lampung, Purwokerto, Banjarmasin, Samarinda, dan Makassar). Survei ini dilakukan pada Oktober 2021, melibatkan 500 pemilik usaha kuliner dan 570 konsumen pengguna aplikasi pesan-antar makanan.

GrabFood disebutkan menjadi aplikasi yang paling banyak digunakan pedagang dengan pendapatan harian rata-rata tertinggi. Dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa 82 persen restoran dan toko makanan dan minuman yang menggunakan GrabFood, diikuti GoFood (71 persen), dan ShopeeFood (28 persen).

Kemudian, rata-rata penjualan harian merchant dari penggunaan GrabFood sebesar Rp750 ribu, lebih tinggi 13 persen dibanding menggunakan GoFood sebesar Rp670 ribu. Riset juga menemukan rata-rata konsumen menggunakan GrabFood enam kali dalam sebulan, sedang GoFood lima kali dalam sebulan. Rata-rata volume pemesanan melalui GrabFood juga lebih tinggi 11 persen dibandingkan GoFood. 

Meski menggiurkan, tapi jalur untuk menuju profitabilitas tidak instan. Mengutip The Straits Times pada Selasa (28/12), Tony Fernandes mengatakan dalam roundtable Kamis (22/7), pada awal AirAsia Food di Singapura, dalam empat bulan sejak peluncuran resminya baru menangani 100 pesanan setiap hari.

Menurutnya, hal tersebut wajar karena ingin membangun platformnya secara perusahaan, bahkan belum melakukan strategi pemasaran yang maksimal. "Grab dan foodpanda tidak secara ajaib mendapatkan semua pesanan itu secara langsung, butuh waktu. Jadi pasti, tapi perlahan, kita akan sampai di sana," kata dia.

Related Topics

AirAsiaAirAsia Food

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M