Binance Resmi Umumkan Nama Baru: BNB Chain

Menandai evolusi Binance Smart Chain dan hadirnya MetaFi.

Binance Resmi Umumkan Nama Baru: BNB Chain
Shutterstock/MarbellaStudio
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Binance, platform pertukaran mata uang kripto terbesar di dunia, resmi mengganti nama ekosistem blockchain miliknya menjadi BNB Chain. Perubahan ini diumumkan melalui laman resmi perseroan pada Rabu, 16 Februari 2022.

“Rekan Binancian, Mulai hari ini, Binance Chain dan Binance Smart Chain (BSC) akan menjadi BNB Chain. Transisi yang menyoroti koneksi BSC dengan token BNB dan ekosistem BNB,” tulis informasi tersebut.

Menandai evolusi Binance Smart Chain

Twitter @cz_binance

Ekosistem blockchain yang sebelumnya dikenal sebagai Binance Smart Chain, kini menjadi BNB Chain, dan tokennya BNB—dulu dikenal sebagai koin Binance—kini menjadi "Build and Build."

“Selama bertahun-tahun, kami menyadari bahwa BNB telah berkembang menjadi sesuatu di luar Binance dan faktanya, BNB berarti Build and Build (bukan Binance Coin), itu adalah sesuatu yang telah di-tweet CZ sebelumnya,” Samy Karim, koordinator ekosistem BNB Chain, mengatakan kepada The Block

Dia menambahkan, ekosistem BNB lebih besar dari Binance dan telah melampaui Binance dalam hal kasus penggunaannya.

Dilansir dari Reuters, Rabu (15/2), pengumuman resmi datang seminggu setelah CEO Binance Changpeng "CZ" Zhao mengunggah cuitan di akun Twitter @cz_binance, bahwa BNB adalah singkatan dari "Build'N Build," yaitu, bangun komunitas dan biarkan komunitas membangun.

Penghapusan nama Binance digadang-gadang akan memberi BNB Chain lebih banyak peluang dan kebebasan untuk mencari inovasi. 

"BNB Chain akan mencakup aplikasi skala besar, termasuk GameFi, SocialFi, dan Metaverse. Secara khusus, penskalaan dari satu rantai ke multi-rantai, meningkatkan solusi penskalaan, dan memperluas validator set BSC dari 21 menjadi 41 (dengan 20 validator berfungsi sebagai calon produser blok),” kata Karim.

Konsep baru MetaFi dan cara kerjanya

Dok. Binance

Bersamaan dengan perubahan nama, Binance juga hadir dengan konsep baru yang disebut MetaFi— kombinasi dari dua kata—Meta (metadata) dan Fi (DeFi). Mengutip laman bnbchain.world, MetaFi merupakan komunitas BNB Chain yang bertujuan untuk membangun infrastruktur untuk berbagai proyek, termasuk GameFi, SocialFi, Web3, dan NFT di bawah satu payung.

“MetaFi adalah ekosistem masa depan yang mencakup semua yang menjanjikan untuk memberikan perubahan paradigma yang akan memungkinkan interoperabilitas tanpa batas antara berbagai proyek dan blockchain,” kata Binance. 

Bagaimana MetaFi bekerja?

Untuk meningkatkan interoperabilitas, MetaFi memanfaatkan keberadaan metadata untuk aset di sebagian besar blockchain. Misalnya, metadata NFT umumnya akan berisi tautan ke gambar terkait. Anda juga dapat menambahkan metadata ke transaksi bitcoin (BTC), memungkinkan Anda memasukkan informasi tambahan sebagai plain text.

Membuat standar metadata yang dapat digunakan pada blockchain mana pun akan membuat aset mudah dibaca dan diurutkan oleh mesin. Pasar NFT, misalnya, dapat mulai memahami dan mengurutkan NFT dari banyak blockchain jika semuanya menyajikan metadata dengan cara yang sama.

Kombinasi dari berbagai proyek blockchain ini memungkinkan ekosistem paralel lengkap yang melayani pengguna dari seluruh dunia. Namun, masa depan MetaFi belum bisa diprediksi dan masih dalam pengembangan.

Binance adalah bursa mata uang kripto terbesar di dunia yang didirikan Changpeng Zhao pada 2017. Bursa mata uang kripto itu didirikan di Kepulauan Cayman dan memiliki kantor di Singapura. Namun, platform ini terganjal berbagai peraturan pelarangan operasi di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Akan tetapi, agak tidak jelas apakah Binance benar-benar “ilegal” di Indonesia. Walaupun laman web binance.com tidak bisa dibuka tanpa menggunakan VPN, aplikasi Binance dapat diunduh dan digunakan di Android serta iOS di Indonesia. Ini berarti aplikasi Binance mendapatkan izin untuk beroperasi.

Tercatat, Malaysia dan Singapura juga menolak Binance. Negara lain yang melarang perusahaan tersebut, antara lain Jerman, Polandia, Italia, Thailand, dan Amerika Serikat.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
11 Bahasa Tertua di Dunia, Ada yang Masih Digunakan
GoTo Lepas GoTo Logistics, Bagaimana Nasib GoSend?
BTPN Syariah Bukukan Laba Rp264 miliar di Kuartal I-2024
Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia