Adhi Karya Raup Kontrak Rp14 T Hingga Semester I, Mana yang Terbesar?

92% kontrak baru disumbang lini engineering & construction.

Adhi Karya Raup Kontrak Rp14 T Hingga Semester I, Mana yang Terbesar?
Salah satu proyek ADHI. (Website ADHI)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE -  Emiten konstruksi, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) meraih kontrak baru sebesar Rp14,0 triliun sepanjang semester I 2023. Angka ini tumbuh 20 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp11,7 triliun.

Berdasarkan lini bisnis, perolehan kontrak baru hingga Juni 2023 didominasi oleh engineering & construction sebesar 92 persen, diikuti properti ( 3 persen) dan sisanya dari
lini bisnis lain.

Sedangkan berdasarkan tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek Jalan dan Jembatan sebesar 58 persen, Sumber Daya Air 12 persen, gedung 11 persen,
perkeretaapian 11 persen, Precast 3 persen, Properti 3 persen serta proyek Infrastruktur lainnya.

"Berdasarkan sumber pendanaan, realisasi kontrak baru dari Pemerintah sebesar 28 persen, BUMN dan BUMD 15 persen, Swasta dan lainnya sebesar 57 persen," kata Corporate Secretary Adhi Karya, Farid Budiyanto dalam keterangan tertulis, Senin (17/7).

Beberapa kontrak baru yang didapatkan ADHI hingga Juni 2023 antara lain Proyek perkeretaapian North-South Commuter Railway CP S-01 di Filipina, Bendungan Cibeet di Jawa Barat, dan Jalan Tol Akses Patimban.

"Raihan kontrak baru tersebut, masih sesuai rencana terhadap target 2023 sebesar Rp27 triliun, atau tumbuh 10-15 persen dibanding capaian tahun 2022," ujarnya.

Lanjutkan ekspansi

Sebelumnya, Adhi Karya melalui anak usahanya, PT Dumai Tirta Persada (DTP) mendapat pinjaman  senilai Rp325 miliar. Fasilitas pinjaman berjangka senior dengan tenor selama 15 tahun itu diberikan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur dan PT Indonesia Infrastructure Fund.
 
Farid Budiyanto menjelaskan, pinjaman DTP tersebut, perseroan memberikan dukungan berupa Surat Kesanggupan yang menjamin 51 persen dari jumlah maksimal pinjaman DTP, sekaligus sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi perseroan sebagai pemegang saham.

Perseroan juga  mendukung gadai saham atas 12.750 lembar saham atau 51 persen. "Termasuk semua saham modal DTP yang dimiliki perseroan," katanya dalam keterbukaan informasi kepada BEI, Senin (19/6).

Transaksi pinjaman yang merupakan transaksi afiliasi ini dilakukan guna mendukung pengembangan proyek yang dijalankan DTP yakni Proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) SPAM Kota Dumai. "Dumai Tirta membutuhkan pendanaan yang bersumber dari ekuitas dan pinjaman senior," katanya.

Sepanjang 2022, Adhi Karya membukukan laba bersih senilai Rp81,2 miliar. Angka ini melonjak 47,2 persen (YoY) dari Rp55,1 miliar di tahun sebelumnya.

Bersamaan dengan itu, pendapatan usaha Adhi Karya pun bertumbuh 17,4 persen (YoY) dari Rp11,5 triliun pada 2021 menjadi Rp13,5 triliun. Kontributor terbesarnya adalah segmen teknik dan konstruksi, dengan pendapatan sejumlah Rp10,8 triliun, naik hampir 15,5 persen (YoY). Lalu disusul oleh pendapatan investasi dan konsesi, yang pendapatannya mencapai Rp775,9 miliar.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI