Jakarta, FORTUNE - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) melalui anak usahanya yang belum lama melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) atau SES menggandeng perusahaan asal Malaysia, MST Golf Group Berhad (MST Golf) membentuk perusahaan patungan.
Perusahaan yang diberi nama PT MST Golf Indonesia (MGI) itu nantinya akan menjalankan bisnis peralatan, perlengkapan dan aksesoris Golf dan Golf Apparels di Indonesia.
Head of Legal & Corporate Secretary Erajaya Swasembada, Amelia Allen mengatakan nilai Investasi yang digelontorkan saat ini untuk pembentukan usaha patungan tersebut sebesar Rp10 miliar atau setara dengan RM 3,06 juta. Nilai nominal saham pada perusahaan patungan tersebut adalah sebesar Rp1.000.000 per saham.
Adapun, untuk struktur permodalan di MGI nantinya, SES menguasai 49 persen saham (setara dengan 4.949 lembar saham) atau senilai Rp. 4,94 miliar. Sedangkan, MST Golf menguasai 51 persen saham (setara dengan 5.151 lembar saham) atau senilai Rp5,15 miliar. "Seluruh Biaya yang timbul dalam Investasi SES ini berasal dari internal kas SES," kata Amelia dalam keterangan resminya kepada BEI, dikutip Rabu (30/8).
Dengan dibentuknya perusahaan patungan akan memberikan dampak pada bertambahnya lini bisnis yang dimiliki oleh SES dan perseroan.
Ekspansi SES
Sinar Eka Selaras adalah perusahaan ritel di bidang komputer dan perlengkapan elektronik, serta pakaian untuk sejumlah merek di Indonesia. Perseroan memiliki 56 pusat distribusi, lebih dari 60 outlet ritel, dan lebih dari 570 reseller. Sejumlah bisnisnya, antara lain: Urban Republic, JDSports Fashion Indonesia, serta Era Aktif Indonesia.
Pada awal Agustus lalu, ERAL resmi IPO melalui penawaran 1,04 miliar saham baru dengan perolehan dana segar Rp404,6 miliar. Dari perolehan dana IPO itu, ERAL akan menggunakan 37 persen di antaranya untuk pemberian pinjaman kepada entitas anak, yang terbagi menjadi: 93 persen untuk PT Mitra Internasional Indonesia dan 7 persen untuk PT Era Aktif Indonesia. Keseluruhan dana itu akan digunakan untuk membiayai modal kerja, peremajaan dan ekspansi gerai baru milik anak usaha.
Berikutnya, 13,75 persen untuk pemberian modal berupa penyetoran modal kepada entitas anak dan 49,25 persen untuk kebutuhan modal kerja perseroan, demi menyokong kegiatan usaha utama dan operasional perseroan.
