Bayan Resources (BYAN) Cetak Laba Bersih Jumbo Rp33,7 T di 2022

Kontribusi terbesar dari penjualan batu bara pihak ketiga.

Bayan Resources (BYAN) Cetak Laba Bersih Jumbo Rp33,7 T di 2022
ilustrasi bahan baku dari supplier (pexels.com/Mike B)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan batu bara milik pengusaha Low Tuck Kwong, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) pada 2022 membukukan laba bersih US$2,17 miliar atau sekitar Rp33,7 triliun (asumsi kurs Rp15,479.25/ dolar AS). Jumlah tersebut tumbuh 79,70 persen bila dibandingkan realisasi laba bersih tahun sebelumnya sebesar US$1,21 miliar.

Kenaikan laba bersih yang dicatatkan perusahaan sejalan dengan naiknya pendapatan dan bisnis batu bara perseroan. Hingga akhir tahun lalu, BYAN membukukan total pendapatan US$4,70 miliar atau Rp72,80 triliun, naik 64,90 persen bila dibandingkan pendapatan 2021 yakni sebesar US$2,85 miliar. 

Mengutip laporan keuangan perusahaan, pendorong pendapatan BYAN pada 2022 sebagian besar berasal dari penjualan batu bara pihak ketiga US$4,39 miliar, diikuti penjualan ke pihak berelasi US$300,3 juta. Adapun, pendapatan dari bisnis non batu bara perseroan tercatat menyumbang US$10,8 juta. 

Secara rinci, ekspor batu bara pihak ketiga antara lain ke China National Machinery Import and Export Corporation tercatat US$577,63 juta, diikuti TNB Fuel Service Sdn.Bhd US$319,23 juta. "Sedangkan ekspor ke pihak lain-lain masing -masing di bawah 10 persen senilai US$3,12 miliar," tulis manajemen dalam laporan keuangan dikutip, Jumat (10/3).


 

Beban keuangan

Seiring meningkatnya pendapatan, beban pokok pendapatan perseroan pun naik secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$1,53 miliar dari sebelumnya US$1,10 miliar. Hal itu menyebabkan perseroan mengantongi laba kotor US$3,16 miliar, masih lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar US$1,74 miliar.

Sementara itu, dengan dicatatkannya beban operasional yang beberapa di antaranya mengalami kenaikan seperti beban penjualan, beban administrasi dan beban lain, menyebabkan BYAN mencatatkan laba sebelum pajak US$2,94 miliar, meningkat dari tahun sebelumnya US$1,62 miliar.

Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perusahaan pun mencatatkan laba bersih US$2,17 miliar, tumbuh signifikan bila dibandingkan realisasi tahun sebelumnya sebesar US$1,2 miliar. 

Perusahaan juga mencatatkan aset US$9,34 miliar hingga penghujung 2022, naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$2,43 miliar.  Sedangkan dari sisi liabilitas perusahaan tercatat sebesar US$1,95 miliar dari US$570 juta di 2021. Adapun, total ekuitas  yang dicatat perseroan pada 2022 sebesar US$3,9 miliar, yang juga meningkat dari tahun sebelumnya sebesar US$2,43 miliar.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity