DSSA Tuntaskan Akuisisi Saham Perusahaan Tambang Australia Rp5,61 T

Ekspansi ini akan memberikan nilai tambah jangka panjang.

DSSA Tuntaskan Akuisisi Saham Perusahaan Tambang Australia Rp5,61 T
Logo emiten Sinar Mas Group, DSSA. (Website DSSA)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), melalui dua anak usahanya Stanmore Resources Limited (Stanmore) dan Dampier Coal (Queensland) Proprietary Limited (Dampier), menyelesaikan akuisisi saham Stanmore SMC Pty Ltd (SMC), perusahaan pertambangan batu bara metalurgi di Australia.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen perusahaan mengatakan, pada12 Agustus 2022, Stanmore dan Dampier telah menandatangi perjanjian pengambilalihan 20 persen saham SMC senilai US$380 juta dengan Mitsui & Co. Ltd, dan Mitsui & Co. (Australia) Ltd. 

Lewat akuisisi ini, Standmore melalui entitas anaknya (Dampier) akan menguasai 100 persen saham SMC. "Pengambilalihan saham ini akan didanai dengan dana kas internal dan diharapkan dapat selesai pada kuarta IV 2022," kata Sekretaris Perusahaan Dian Swastika Sentosa, Susan Chandra dalam keterangannya. 

Perusahaan Grup Sinarmas ini berharap, ekspansi tersebut nantinya dapat memberikan nilai tambah jangka panjang bagi seluruh pemegang saham perseroan. 

Dampak Akuisisi

Dalam paparan publik sebelumnya, Direktur DSSA, Alex Sutanto, mengatakan, Dampier merupakan perusahaan batu bara metalurgi yang terletak di Australia dengan produk batu bara high calorie coal.

"Dengan adanya Dampier pendapatan konsolidasian perseroan akan dapat meningkat sekitar 30 persen dan laba dapat meningkat sekitar 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.

Menurutnya, batu bara Dampier memiliki spesifikasi untuk keperluan metalurgi, bukan thermal coal. Akuisi Dampier tersebut merupakan akuisisi tambang batubara untuk metalurgi dengan kalori di atas 7.500 Kcal/kg. Produk tersebut akan dicampur dengan bijih besi untuk menghasilkan baja. 

Nantinya, jenis batu bara itu akan dijual ke sejumlah pasar luar negeri. Beberapa pasar yang memiliki industri baja skala besar di antaranya Cina, Vietnam, Jepang, Korea, India, dan di beberapa negara-negara lainnya. 

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Daftar BRImo Secara Online Tanpa ke Bank, Ini Panduannya
Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online, Tak Usah Pergi ke BPN
Jumlah Negara di Dunia Berdasarkan Keanggotaan PBB
Erick Thohir Buka Kemungkinan Bawa Kasus Indofarma ke Jalur Hukum
Daftar Emiten Buyback Saham per Mei 2024, Big Caps!
Pabrik BATA Purwakarta Tutup, Asosiasi: Pasar Domestik Menantang