Gandeng Krakatau Posco, Indocement Genjot Pasokan Semen Hijau

MoU ini kelanjutan studi pemanfaatan produk sampingan baja.

Gandeng Krakatau Posco, Indocement Genjot Pasokan Semen Hijau
Indocement gandeng Krakatau Posco dorong pasokan semen ramah lingkungan. (Dok. Indocement)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten semen, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)  bekerja sama dengan Krakatau Posco pemanfaatan produk sampingan baja berupa granulated blast furnace slag (GBFS), slag baja, sludge, dan dust sebagai bahan baku alternatif semen ramah lingkungan. Hal itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama (MOU) oleh kedua perusahaan.

Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya dengan Presiden Direktur Krakatau Posco, Kim Kwang Moo. MoU ini merupakan kelanjutan kerja sama strategis yang sebelumnya, terkait studi pemanfaatan produk sampingan baja dalam cakupan yang lebih luas sebagai bahan baku alternatif semen ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan pasar serta membantu upaya pengurangan emisi karbon dari sektor konstruksi.

Christian mengatakan, Indocement terus memperhatikan nilai emisi yang berasal dari kegiatan operasional usaha, dan secara konsisten menerapkan prinsip dan nilai environment, social and governance (ESG).

“Perusahaan juga terus berupaya untuk mewujudkan new purpose Indocement yaitu Material to Build Our Future, memberikan solusi masa depan dengan memproduksi menyediakan bahan bangunan ramah lingkungan dan berkelanjutan melalui penggunaan sumber bahan bakar dan bahan baku alternatif, upaya efisiensi energi, serta praktik berkelanjutan," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (12/9).

Presiden Direktur Krakatau Posco, Kim Kwang-Moo, menambahkan, akan berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan semen di Indonesia untuk memanfaatkan by-product baja yang ramah lingkungan sebagai material multifungsi dalam bentuk kontribusi terhadap perkembangan Indonesia dan pelestarian alam.

“Di seluruh dunia, by-product baja dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi, seperti bahan baku semen dan agregat, namun Indonesia masih berada pada tahap awal penerapan hal ini sehingga pengetahuan mengenai sistem daur ulang dan kesadaran pasar pun masih perlu untuk lebih ditumbuhkan,” ujarnya.

Kerja sama ini merupakan upaya Indocement dalam melakukan mitigasi terhadap perubahan iklim. Sebelumnya Indocement telah menggunakan beragam bahan bakar alternatif seperti sekam padi, oil sludge, sampah perkotaan, ban bekas, serbuk gergaji, bekas kemasan dan refused derived fuel (RDF) untuk menggantikan batu bara.

Investasi bahan baku alternatif

Indocement telah berinvestasi lebih dari Rp1 trilun dalam 5–6 tahun terakhir untuk membangun beragam fasilitas untuk mengkonsumsi bahan bakar dan bahan baku alternatif, investasi yang dilakukan seperti pembangunan fasilitas feeding, shredder, dan mixing untuk refused-derived fuel serta investasi yang terbaru berupa hot-disc facility. 

Saat ini, Indocement mengoperasikan 13 pabrik dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 25,5 juta ton semen. Adapun, 10 pabrik berlokasi di Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Dua pabrik di Kompleks Pabrik Cirebon, Cirebon, Jawa Barat; dan satu pabrik di Kompleks Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Pada 2022, perseroan menandatangani Perjanjian Sewa Pakai Aset dengan PT Semen Bosowa Maros dan PT Bosowa Corporindo. 

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI