Hartadinata (HRTA) Naikkan Target Penjualan jadi 48% Tahun Ini

HRTA juga akan bagikan dividen Rp15 per saham.

Hartadinata (HRTA) Naikkan Target Penjualan jadi 48% Tahun Ini
Dok. Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten perhiasan emas, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), memproyeksikan pertumbuhan pendapatan sebesar 48 persen menjadi Rp18,8 triliun dari tahun sebelumnya, serta laba bersih sebesar 39,34 persen. Target pendapatan tersebut juga lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yang dipatok sebesar 30 persen serta laba bersih 15 persen.

Direktur Utama PT Hartadinata Abadi, Sandra Sunanto optimistis permintaan emas batangan dan emas perhiasan akan tetap tinggi di pasar domestik maupun Ekspor, kendati Harga Emas terus mencapai level tertinggi. 

“Meski emas mencapai nilai yang cukup tinggi saat ini, namun tetap emas masih menjadi safe haven. Dengan kondisi ini konsumen yang melakukan buyback juga tidak besar. Sehingga dampaknya diharapkan tidak terlalu besar,” kata Sandra dalam paparan publik virtual, Rabu (24/4).

Untuk mencapai target, perseroan juga akan melakukan sejumlah strategi. HRTA akan membuka sekitar 20 gerai baru, sehingga akhir tahun jumlahnya akan mencapai 100 gerai, tumbuh dari akhir 2023, sebanyak 83 gerai ritel.

Untuk mendukung ekspansi itu, HRTA berencana menganggarkan belanja modal atau capex Rp70 miliar. Dana itu juga akan digunakan untuk pembelian permesinan dan peralatan. 
HRTA juga berencana memperluas pasar ekspornya di luar India dan Timur Tengah. “Kami membidik perluasan ekspor perhiasan ke Thailand, Vietnam, Singapura, Amerika Serikat dan Eropa meskipun pasarnya memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan di India dan Timteng,” kata Sandra. 

HRTA juga mengungkapkan strategi bisnis ke depannya, termasuk strategi untuk menurunkan cost of fund dengan melakukan refinancing obligasi sebelumnya dengan tingkat bunga lebih rendah. Selain itu HRTA juga berencana memperluas mitra ekspor, mengembangkan pembiayaan ekuitas, dan bekerjasama dengan penambang lokal.

“Kami juga berharap hingga 2028 perusahaan bisa meningkatkan arus kas kami. Salah satu yang sangat penting buat kami adalah mengamankan bahan baku kami,” katanya. 

Saat ini, HRTA gencar menginisiasi kemitraan dengan penambang lokal di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dan permintaan perhiasan di domestik maupun ekspor. Dalam jangka panjang, tentu kami akan terus melakukan product balancing antara produk emas batangan dengan perhiasan, serta meningkatkan kontribusi ritel dan pasar dalam negeri. 

Dividen

Sepanjang 2023, Perseroan membukukan pendapatan Rp12,86 triliun, tumbuh hingga 85,84 persen secara tahunan dari Rp6,92 triliun di 2022. Di sisi lain, laba bersih tercatat sebesar Rp305,80 miliar di 2023, meningkat 20,62 persen yoy dari Rp253,52 miliar di 2022. Pertumbuhan pendapatan ditopang oleh peningkatan volume penjualan dalam emas serta kenaikan dari harga jual rata-rata.

Sejalan dengan kinerja ini, HRTA membagikan Dividen dari laba tahun 2023 sebesar Rp15 per lembar saham, dengan dividend yield sekitar 3-4 persen. Adapun, rasio dividend payout mencapai 23 persen.

Direktur Keuangan Hartadinata Abadi,Ong Deny menuturkan HRTA setiap tahun selalu konsisten terus membagikan dividen. “Kami selalu konsisten membagi dividen dengan payout ratio di atas 20 persen tiap tahun. Untuk tahun ini dividen yang akan dibagikan Rp15 per saham,” katanya.  

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI