Nilai Aset Bitcoin Tembus Rp1 Miliar, Investor Perlu Waspadai Hal Ini

Waspadai volatilitas yang merupakan ciri khas pasar kripto

Nilai Aset Bitcoin Tembus Rp1 Miliar, Investor Perlu Waspadai Hal Ini
Ilustrasi Bitcoin (Unsplash/@kanchanara)

Fortune Recap

  • Nilai aset Bitcoin tembus di atas Rp 1 miliar atau US$ 69.202 dalam sepekan terakhir, mencapai harga tertinggi dalam sejarah.
  • Kenaikan nilai Bitcoin melebihi prediksi awal tahun dan dipicu oleh proses halving, peluncuran BlackRock Bitcoin ETF, serta sentimen positif pasca peluncuran Bitcoin.
  • Kenaikan nilai Bitcoin menunjukkan kepercayaan yang semakin meningkat dari perusahaan besar maupun kecil terhadap potensi jangka panjang mata uang digital ini.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Memasuki kuartal pertama tahun 2024, pasar Kripto dihebohkan dengan nilai aset Bitcoin yang menembus di atas Rp 1 miliar atau setara dengan US$ 69.202 dalam sepekan terakhir. Hal ini menjadi capaian harga tertinggi dalam sejarah yang sebelumnya rekor tertinggi adalah US$68.999 terjadi pada November 2021. 

Sempat diprediksi tembus di level US$ 42.500 atau setara dengan 665 juta pada awal  2024 menurut coingecko, kini kenaikan nilai bitcoin tersebut melampaui prediksi harga menjelang Halving 2024 April mendatang.

Terkait tren kenaikannbitcoin yang fenomenal ini, Chief Operation Officer Upbit Indonesia, Resna Raniadi,  mengatakan,  kenaikan nilai Bitcoin yang sudah melebihi Rp1 miliar adalah pencapaian baru bagi seluruh ekosistem kripto. Ini menunjukkan kepercayaan yang semakin meningkat dari berbagai pihak terhadap peran Bitcoin dalam transformasi keuangan global.

"Hal ini terlihat dengan naiknya harga Bitcoin juga mempengaruhi kenaikan harga-harga alt coin lain," katanya dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (8/3).

Adapun,  faktor kunci pendorong momentum bullish tersebut adalah proses halving yang dijadwalkan akan terjadi pada April 2024, peluncuran BlackRock Bitcoin ETF pada  Januari sebelumnya, serta didukung oleh sentimen positif pasca peluncuran Bitcoin tersebut.

Menurutnya, investor masih memperhatikan keputusan Ketua The Fed yang akan terjadi pada 6 - 7 Maret 2024 mengenai potensi kenaikan suku bunga. Keputusan tersebut berpotensi mempengaruhi sentimen pasar di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap inflasi dan potensi penyesuaian suku bunga.

Waspadai volatilitas

Upbit menilai, kenaikan Bitcoin tersebut menunjukkan adanya kepercayaan yang semakin meningkat yang kebanyakan berasal dari perusahaan besar maupun kecil terhadap potensi jangka panjang mata uang digital ini.

Artinya, institusi sudah mulai membuka diri terhadap aset digital. Hal tersebut juga mencerminkan perubahan dalam paradigma keuangan global, di mana aset digital semakin diterima dan dianggap sebagai bagian integral dari portofolio Investasi modern.

Namun demikian, Upbit juga menekankan pentingnya untuk tetap waspada terhadap volatilitas yang merupakan ciri khas dari pasar kripto. “Meskipun kenaikan nilai Bitcoin menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, volatilitas pasar kripto tetap menjadi faktor yang penting untuk diperhatikan," katanya. 

Ia pun menyarankan investor untuk melakukan riset dengan teliti, memantau pasar secara berkala, dan memahami risiko yang terkait dengan investasi dalam aset digital. 

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI