BSDE Beberkan Alasan Tak Bagi Dividen Beberapa Tahun Terakhir

BSDE jelaskan alasan perusahaan tidak membagikan dividen.

BSDE Beberkan Alasan Tak Bagi Dividen Beberapa Tahun Terakhir
Ilustrasi : BSD City. Shutterstock/Akhmad Dody Firmansyah
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Dalam lima tahun berturut-turut, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) tak membagian dividen kepada para pemegang saham. Pengembang BSD City ini terakhir kali membagikan dividen tunai tahun buku 2016 sebesar Rp5 per saham.

Direktur BSDE Hermawan Wijaya menjelaskan ada banyak faktor yang dipertimbangkan perseroan tak membagikkan dividen bagi pemegang saham. Salah satunya adalah kondisi sektor properti yang kala itu masih penuh tantangan.

“Beberapa tahun lalu memang jadi tantangan besar bagi perusahana properti untuk tetap survive kondisi pandemi dan tahun politik sebelumnya itu,” kata Hermawan saat Public Expose Live 2022, Kamis (15/9).

Selain kondisi yang menantang, laba yang didapatkan perusahaan, digunakan untuk pengembangan dan pertumbuhan bisnis dari BSDE. Hingga kini, dia menyebut, perusahaan masih mempunyai izin lokasi yang sangat luas di wilayah Serpong, sehingga perlu dilakukan akusisi lahan.

Namun, ekspansi perseroan menurutnya tetap dilakukan secara terukur, guna memaksimalkan gross profit perusahaan yang akan didapatkan nantinya.

Perusahaan masih menimbang apkah membagikan dividen atau tidak. Pasalnya, perusahaan melihat tahun ini masih ada tantangan tersendiri dengan kondisi ketidakpastian. Selain itu, pada tahun selanjutnya telah memasuki tahun politik.

Oleh karenanya perusahaan memperkirakan masih membutuhkan belanja modal yang cukup untuk menghadapi tahun mendatang. “Pada akhirnya kita mencoba untuk meningkatkan nilai dari pada perusahaan dan kita coba keep untuk pertumbuhan tersebut,” ujarnya.

Optimis capai target 2022

Ilustrasi penyaluran kredit perumahan. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Kendati demikian, perusahaan optimis dapat mencapai target prapenjualan 2022 sebesar Rp7,7 triliun. “Perseroan akan terus melanjutkan pemasaran produk-produk unggulan baik residensial maupun komersial sampai dengan akhir tahun 2022,” ujarnya.

Pada enam bulan pertama, BSDE membukukan pendapatan usaha sebesar Rp3,83 triliun hingga akhir Juni 2022. Pencapaian tersebut setara pertumbuhan 17,87 persen secara year on year. Tercatat pada periode yang sama tahun lalu membukukan pendapatan usaha sebesar Rp3,25 triliun.

Segmen penjualan tanah, bangunan, dan strata title membukukan pendapatan usaha sebesar Rp2,89 triliun. Sehingga segmen tersebut memberikan kontribusi terhadap pendapatan usaha konsolidasi sebesar 75,34 persen. Terbesar di antara segmen lainnya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
11 Bahasa Tertua di Dunia, Ada yang Masih Digunakan
GoTo Lepas GoTo Logistics, Bagaimana Nasib GoSend?
BTPN Syariah Bukukan Laba Rp264 miliar di Kuartal I-2024
Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia