Makin Ekspansif, ABM Investama Resmi Miliki 30 Persen Saham GEMS

Akuisisi saham yang dilakukan bernilai Rp6,24 triliun.

Makin Ekspansif, ABM Investama Resmi Miliki 30 Persen Saham GEMS
Ilustrasi tambang batu bara. (Pixabay/stafichukanatoly)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT ABM Investama Tbk (ABMM) resmi memiliki 30 persen saham PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) pada 16 September 2022.

Melalui anak usahanya PT Radhika Jananta Raya (RJR), ABM Investama secara efektif memiliki 1,76 miliar saham GEMS. ABMM membeli saham GEMS senilai Rp3.536 per lembar ditambah dengan imbalan yang ditangguhkan. Karena itu, nilai transaksi yang dilakukan tembus hingga Rp6,24 triliun.

“Transaksi pembelian saham merupakan bagian dari strategi usaha ABM untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis di seluruh ekosistem usaha di dalam grup ABM,” tulis Sekretaris Perusahaan ABM Investama, Rindra Donovan, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa (20/9).

Perusahaan melihat potensi yang ada pada GEMS, yang aktivitas usahanya sesuai dengan ABM Investama.

Dengan demikian, diharapkan transaksi pembelian saham ini akan menghasilkan pertumbuhan nilai secara bertahap, serta ruang lingkup sinergi yang meningkat bagi ABMM.

ABM Investama merupakan perusahaan energi milik keluarga Hamami yang berfokus pada batu bara. Sedangkan Golden Energy adalah perusahaan batu bara yang dikendalikan oleh Grup Sinar Mas.

GMR Coal Resources selaku penjual 30 persen saham Golden Energy adalah anak usaha GMR Group, kelompok usaha infrastruktur terkemuka di India. GMR Coal Resources telah mengadakan lelang atas seluruh sahamnya di Golden Energy tersebut, dan ABM dipilih sebagai pemenang pada 31 Agustus 2022.

Kinerja ABM Investama

Pada semester I-2022, ABM Investama membukukan laba bersih US$95,48 juta, naik 73,7 persen dari laba bersih semester I-2021 yang hanya US$54,97 juta.

Kenaikan laba bersih sejalan dengan kenaikan pendapatan ABMM, yang pada periode enam bulan pertama 2022 mendapat US$652,20 juta. Realisasi ini naik 51,81 persen dari pendapatan pada periode yang sama tahun lalu yang US$429,60 juta.

Secara terperinci, pendapatan ABMM didominasi oleh segmen kontraktor tambang dan tambang batu bara yang nilainya mencapai US$558,7 juta, disusul pendapatan dari segmen jasa yakni logistik dan sewa kapal senilai US$62,90 juta.

Ada pula pendapatan dari divisi site services (SSD) dan repabrikasi senilai US$21,01 juta dan pendapatan dari segmen pabrikasi senilai US$7,29 juta.

Di sisi lain, sejumlah beban ABMM turut naik. Misalkan, beban pokok pendapatan naik 33,48 persen dari semula US$305,64 juta menjadi US$407,98 juta. Beban penjualan, umum dan administrasi juga naik 96,13 persen menjadi US$41,36 juta.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia
Laba PTRO Q1-2024 Amblas 94,4% Jadi US$163 Ribu, Ini Penyebabnya
Waspada IHSG Balik Arah ke Zona Merah Pascalibur
Laba Q1-2024 PTBA Menyusut 31,9 Persen Menjadi Rp790,9 Miliar
Laba Q1-2024 Antam Tergerus 85,66 Persen Menjadi Rp238,37 Miliar