Mengenali Bid dan Ask dalam Saham Serta Perbedaannya

Dalam berinvestasi, bid dan ask merupakan hal penting.

Mengenali Bid dan Ask dalam Saham Serta Perbedaannya
Bursa Efek Indonesia/Dok. Desy Y/Fortune Indonesia
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Ketika Anda ingin melakukan investasi saham, Anda harus mengetahui berbagai macam istilah yang berkaitan dengan investasi saham agar tidak mengalami kerugian. Meskipun terkadang beberapa istilah sulit dipahami, Anda bisa mulai belajar melalui internet.

Salah satu istilah yang penting untuk diketahui yaitu bid dan ask. Jika Anda ingin mengetahui lebih dalam mengenai apa itu bid dan ask, Anda dapat membaca ulasan ini lebih lanjut.

Pengertian bid dan ask dalam saham

Bid (penawaran) dan ask (permintaan) dalam istilah saham mengacu pada penawaran harga dua arah yang menunjukkan potensi harga terbaik saat sekuritas dapat dijual dan dibeli pada titik waktu tertentu.

Harga penawaran mewakili harga maksimal yang bersedia dibayarkan pembeli untuk saham atau keamanan lainnya. Harga permintaan adalah harga minimal yang bersedia diambil penjual untuk keamanan yang sama. Istilah ini biasanya lebih populer dengan istilah bid dan offer

Dalam tampilannya, bid berada pada kolom yang tersedia untuk permintaan beli saham tertentu. Selain itu, bid volume merupakan istilah yang mengacu pada jumlah lot saham yang ingin dibeli oleh investor. Sementara itu, ask/offer berada pada kolom yang menunjukkan penawaran harga jual saham. 

Harga dalam bid dan ask akan terus berubah seiring dengan masa perdagangan. Akan terjadi kemungkinan penjual menurunkan harga atau pembeli menaikkan harga hingga keduanya mencapai kesepakatan pada harga yang pas. 

Apa itu bid dan ask spread saham?

Selain bid dan ask, Anda juga akan menemukan istilah bid–ask spread saat melakukan transaksi saham. Bid–ask spread merupakan perbedaan mencolok antara harga penawaran dan harga pembelian saham. Kondisi ini digambarkan dengan harga ask saham melebihi harga bid di pasar modal.

Ada perbedaan mencolok alias kesenjangan antara dua harga tersebut sehingga membentuk spread. Bid dan ask spread makin besar apabila kesenjangan antara harga permintaan dan harga penawaran kian meningkat.

Jumlah investor juga memengaruhi besar atau kecilnya bid dan ask spread ini. Apabila sedikit investor yang melakukan penawaran, spread akan membesar secara signifikan. Jarak tersebut mengecil seiring banyaknya investor yang memasang offer price di pasar modal.

Contoh bid dan ask

Beni adalah investor ritel yang ingin membeli saham A. Dia melihat harga saham Sekuritas A saat ini adalah Rp1.000. Lima menit kemudian, dia memutuskan untuk membeli 1 lot atau 100 lembar saham seharga Rp100.000.

Ternyata, total biaya untuk membeli saham tersebut mencapai Rp110.000. Dia berasumsi bahwa itu pasti kesalahan. Dia kemudian menyadari bahwa harga saham penawaran pada saat dia beli telah mencapai Rp1.100. Dia pun membayar harga penawaran yang diminta, yakni Rp110.000.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI