Mitratel IPO Akhir Tahun, Siap Ramaikan Kompetisi Bisnis Menara

Mitratel saat ini memiliki 28 ribu menara telekomunikasi.

Mitratel IPO Akhir Tahun, Siap Ramaikan Kompetisi Bisnis Menara
Ilustrasi menara. (Shutterstock/ShutterOK)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) berencana mengadakan Initial Public Offering (IPO) pada akhir tahun 2021.  Anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) ini disebut mempunyai fundamental yang kuat di sektor industri telekomunikasi.

“Yang pasti, Mitratel yang terdekat. Perusahaan pemilik tower terbesar ini akan menjadi bintangnya perusahaan di industri ini," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dalam sesi bincang virtual, Selasa (5/10).

Arya mengatakan, fundamental Mitratel dapat dilihat dari aset dan layanan yang dimiliki oleh Perseroan yang tidak dimiliki oleh perusahaan sejenis di sektor bisnis menara telekomunikasi. 

Tak hanya bisnis menara telekomunikasi, untuk meningkatkan kinerjanya Mitratel memiliki strategi pertumbuhan jangka panjang, dengan masuk ke digital infrastruktur jaringan 5G yang sedang berkembang. Rencananya, Mitratel juga akan ekspansi di kawasan Asia Tenggara ataupun Asia Pasifik. 

Mitratel kuasai 28 ribu menara telekomunikasi

Mitratel saat ini memiliki 28 ribu menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Nilai tambah dari Mitratel bukan hanya kepemilikan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia, namun juga didukung dengan jaringan kabel serat optik. “Dari tower memang bisa diimbangi oleh perusahaan yang lain, tapi dari sisi fiber optik, Mitratel ini powerful," ujar Arya. 

Perusahaan ini sebelumnya sudah menerima pengalihan 4.000 menara milik PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel).  Telkomsel pertama kali melakukan pengalihan Menara pada 14 Oktober 2020 sebanyak 6.050 unit, kemudian Telkomsel melakukan pengalihan lagi 4.000 unit Menara pada 31 Agustus 2021. Pengalihan ini menurut Andi bertujuan untuk memperkuat fundamental bisnis dan menciptakan nilai tambah Mitratel, sedangkan bagi Telkomsel pengalihan menara akan menjadikan Telkomsel lebih fokus pada bisnis utamanya.

Mitratel akan bersaing dengan TBIG dan TOWR

Sementara itu, Analis Panin Sekuritas Restu Pamungkas mengatakan, Mitratel akan menjadi kompetitor yang kuat bagi bisnis sejenis di sektor menara telekomunikasi.

Pasalnya, emiten yang telah melantai di bursa ada PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) milik Grup, Djarum dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) milik Grup Saratoga.

Sehingga hal ini tentu akan menjadi warna tersendiri bagi bisnis ini. "Dimana kepemilikan menara (Mitratel) yang mencapai 28 ribu lebih, ini tentunya prospek kedepannya dari bisnis model menara akan baik kedepannya," kata Restu kepada Fortune Indonesia, Rabu (6/10).

Yang menjadi catatan Restu, tenancy ratio dari Mitratel belum diketahui hal ini perlu jadi perhatian. Namun secara prospek ke depan, ia menyebut, perseroan ini cukup solid dengan semakin pesatnya perkembangan digital di Tanah Air.  "Kedepan operator-operator telco bisa masuk ke menara Mitratel," ujarnya.

Restu pun yakin, dengan Mitratel melantai di bursa Indonesia akan memberikan dampak positif bagi kinerja entitas induknya, yakni Telkom. 

Anak usaha BUMN lain menyusul melantai ke bursa saham Indonesia

Beberapa waktu yang lalu, Menteri BUMN Erick Thohir, juga menyampaikan akan menggabungkan tower-tower yang ada di Telkom atau tim lainnya jadi satu kesatuan di Mitratel.

Sementara itu, untuk rencana IPO anak usaha BUMN lainnya, seperti PT Pertamina Geothermal Energy sebagai anak usaha Pertamina yang telah ditunggu tunggu sejak lama masih harus bersabar menunggu waktu.

Pembentukan holding BUMN panas bumi ditargetkan oleh pemerintah sebagai bentuk komitmen sumber daya energi baru dan terbarukan (EBT) dengan menggabungkan anak usaha Pertamina dan PLN. IPO perusahaan pembangkit tenaga listrik energi terbarukan dikabarkan akan bisa menggalang dana setidaknya mencapai US$500 juta atau setara Rp7,3 triliun.

Erick Thohir mengatakan, BUMN ingin berkontribusi meningkatkan bursa dengan bersinergi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI. Apalagi di tengah kondisi sejumlah bursa global pertumbuhannya melambat, bahkan ada yang menurun.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

IDN Media Channels

Most Popular

Cara Buka Rekening Bank Mandiri Online, Praktis dan Cepat!
4 Cara Download Video CapCut Tanpa Watermark Terbaru 2024
Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online, Tak Usah Pergi ke BPN
Apa itu Monkey Business? Ini Ciri-ciri dan Cara Menghindarinya
Daftar Orang Terkaya di Dunia Terbaru 2024, Siapa Saja?
Memasuki 39 Tahun, MSIG Life Kenalkan Budaya Kerja Baru